REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sebisa mungkin, seseorang disarankan menghindari bepergian dengan pesawat terbang jika sedang sakit. Namun, kadang-kadang, secara tidak terduga ada penumpang yang mendadak merasa tidak enak badan selama perjalanan udara.
Mulai dari masalah perut, sakit kepala, pusing, mual, infeksi sinus, tinnitus (telinga berdenging), alergi yang kambuh, atau lainnya, segala hal bisa terjadi. Para pakar menyarankan hal berikut apabila penumpang mendadak sakit ketika sedang berada di pesawat, dikutip dari laman BuzzFeed, Senin (19/2/2024):
1. Hindari melihat layar
Dokter perawatan primer di Tufts Medical Center, Daniel Chandler, menyarankan untuk memejamkan mata. "Cobalah menghindari hal-hal yang bersifat visual seperti ponsel atau TV pesawat," kata Chandler. Disarankan tidur atau menatap cakrawala jika duduk di dekat jendela.
2. Mengisi perut
Terkadang, makan adalah hal terakhir yang ingin dilakukan seseorang saat merasa sakit. Namun, menurut Chandler, menyantap sedikit makanan hambar di perut seperti roti atau biskuit bisa menghilangkan rasa mual. Jadi, jangan lupa bawa makanan ringan setiap kali naik pesawat.
3. Minum obat
Saat bepergian, ada baiknya selalu menyiapkan persediaan obat-obatan, terutama jika memang memiliki penyakit tertentu. Chandler mengatakan, obat-obatan umum juga perlu dibawa, seperti Dramamine, ibuprofen, aspirin, Pepto-Bismol, Tylenol, Benadryl, atau Excedrin.
4. Banyak minum
Ahli gastroenterologi dan asisten profesor kedokteran di NYU Grossman School of Medicine, Rabia De Latour merekomendasikan banyak minum air putih, sebab dehidrasi dapat memperburuk kondisi. Terutama, jika mengalami mual atau gejala gastrointestinal.
5. Tetap duduk
Beberapa penyakit yang muncul mungkin membuat seseorang ingin segera pergi ke kamar mandi. Namun, jika sedang tidak "ke belakang", tetaplah duduk di kursi, khususnya jika pusing atau sakit kepala. "Pastikan Anda tidak banyak berdiri untuk menghindari risiko jatuh dan cedera kepala," ucap De Latour.
6. Beri tahu pramugari
Jika kondisi sakit cukup parah, misalnya ingin sangat muntah atau terserang diare dalam penerbangan, segera beri tahu awak kabin. "Pramugari dapat memberi Anda pertolongan medis jika diperlukan," ujar asisten profesor dan spesialis penyakit dalam di Mount Sinai, Danielle Qing.
7. Waspadai penggumpalan darah
Menurut Qing, masalah penting lainnya yang harus diwaspadai, apalagi di penerbangan jarak jauh, adalah pembekuan darah. Ini terutama berisiko pada orang-orang yang memiliki riwayat penggumpalan darah, yang gejalanya bisa berupa bengkak atau nyeri kaki.
8. Perhatikan perubahan zona waktu
Bagi pengidap penyakit kronis, terkadang terlewat satu dosis obat karena perubahan zona waktu selama perjalanan udara. Para pakar menyarankan untuk menyesuaikan arloji atau jam di ponsel ke waktu lokal agar waktu rutin mengonsumsi obat tidak terganggu.