REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat bulan Ramadhan tiba, wajib bagi setiap muslim untuk berpuasa, yaitu menahan lapar dan dahaga dari mulai saat fajar hingga waktu maghrib. Terdapat batasan waktu sahur sebelum subuh yang disebut imsak, masih banyak orang yang bingung kapankah batasan waktu imsak yang benar?.
“Adzannya nabi itu dua kali, yang kedua (kali) adalah waktu masuk subuh umumnya orang, yang satu lagi disunnahkan adzan sebelum subuh dan fungsi adzan sebelum subuh itu adalah yang tadi bangun malam di masjid agar pulang cepat sahur, yang sudah sahur pergi ke masjid,” kata Buya Yahya, dikutip dari akun Youtube, Al-Bahjah TV, Jumat (23/02/2024).
Buya Yahya menjelaskan, bahwa adzan yang pertama boleh makan. Ada beberapa orang yang salah paham bahwa boleh makan tanpa melihat adzan yang pertama maupun kedua. Seperti yang dijelaskan pada Hadist Riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW berkata:
إِنَّ بِلاَلاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ
Artinya: “Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari. Makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum.”
“Sebab definisi puasa adalah menahan diri dari makan dan minum dan yang lainnya yang membatalkan, mulai dari fajar shadiq. Masuk waktu subuh secara ilmu, bukan secara kebiasaan kita,” kata Buya Yahya.
Imsak dibuat dengan tujuan untuk mengingatkan bahwa waktu subuh sudah dekat. Karena adanya imsak, umat Muslim bisa bersiap dan berhati-hati dalam menjalankan ibadah puasa agar tidak melakukan sesuatu yang membatalkan saat subuh tiba. Dalam hadist riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda:
كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً.
Artinya: “Dari Zaid bin Tsabit Ra., ‘kami telah makan sahur bersama Nabi SAW. kemudian ia mendirikan sholat, aku berkata: berapakah lama jarak di antara adzan dan sahur? Ia mengatakan: berjarak kira-kira waktu membaca 50 ayat.”