Ahad 25 Feb 2024 23:58 WIB

Sejumlah organisasi bahas masa depan Danau Limboto

Pembahasan Limboto merupakan kolaborasi Society Indonesian Enviroment Journalist

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejumlah organisasi di Gorontalo menggelar diskusi membahas masa depan Danau Limboto, di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo yang termasuk dalam 15 danau kritis di Indonesia.

 

Kegiatan itu merupakan kolaborasi Society Indonesian Enviroment Journalist (SIEJ) Simpul Gorontalo, Biodiversitas Gorontalo (BIOTA), Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) Kota Gorontalo, Forum pecinta alam Gorontalo (FPAG) dan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Benua Fakultas Ekonomi.

 

Sekretaris BIOTA Rosyid Azhar di Gorontalo, Minggu mengatakan keberadaan Danau Limboto semakin hari kian terancam, karena pendangkalan dan penyempitan luas.

 

"Akibat pendangkalan yang terus terjadi, Danau Limboto dikategorikan dalam 15 danau yang kritis di Indonesia," kata Rosyid.

 

Pada tahun 1932, Danau Limboto memiliki luas 8.000 hektar dengan tingkat kedalaman 30 meter. Kini, luas danau terus berkurang dan kedalamannya hanya tersisa 2,5 meter saja.

 

Ia menegaskan kondisi tersebut menjadi ancaman bagi kelangsungan ekosistem dan penghidupan masyarakat yang ada di sekitarnya.

 

Salah satu yang dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan perekonomian warga pesisir danau adalah menerapkan wisata berbasis lingkungan dan berkelanjutan yang mengandalkan potensi sumber daya hayati Danau Limboto.

 

"BIOTA sudah mendata ratusan jenis burung di danau ini, ada yang bermigrasi dan ada yang menetap. Ini bisa jadi jualan bagi warga setempat yang bisa ditawarkan ke wisatawan asing. Belum lagi potensi lain seperti nilai historis danau dan kearifan lokal," ucap dia.

 

Ketua Divisi Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Mapala Benua, Munawir Rizaldi mengatakan, diskusi tersebut untuk mendorong adanya kepedulian dari berbagai pihak dalam melestarikan Danau Limboto.

 

Menurut dia, persoalan Danau Limboto sudah lama terjadi dan masyarakat sudah terdampak, namun belum sepenuhnya teratasi dengan baik.

 

Ia berharap dengan adanya diskusi itu, akan ada kesadaran dan pengawalan dari seluruh elemen seperti organisasi, masyarakat, maupun pemerintah untuk merevitalisasi dengan tepat sasaran, karena Danau Limboto adalah salah satu ikon provinsi Gorontalo yang harus dijaga dan dilestarikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement