Senin 26 Feb 2024 12:36 WIB

Kasus Mayat di Tempat Kos Yogyakarta, Ditemukan 11 Luka Sayatan dan Tusukan

Polisi mencari senjata atau alat yang diduga digunakan untuk melukai korban.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Polresta (Kapolresta) Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma saat memberikan keterangan di Markas Polresta Yogyakarta, Senin (26/2/2024).
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Kepala Polresta (Kapolresta) Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma saat memberikan keterangan di Markas Polresta Yogyakarta, Senin (26/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Polisi tengah menyelidiki kematian seorang perempuan berinisial FD (23 tahun), yang ditemukan di tempat kos kawasan Jalan Krasak, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Korban diduga sudah meninggal tiga hari-empat hari sebelum ditemukan.

Mayat perempuan itu ditemukan pada Sabtu (24/2/2024). Berdasarkan hasil autopsi, Kepala Polresta (Kapolresta) Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma mengatakan, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban. 

Baca Juga

“Ditemukan beberapa luka tusukan maupun sayatan di tubuh korban, sebanyak sebelas, ada di leher dan di tangan, serta di tubuh korban,” kata Kapolresta di Markas Polresta Yogyakarta, Senin (26/2/2024).

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi mayat itu ditemukan. Kapolresta mengatakan, jajarannya masih mencari senjata atau alat yang diduga digunakan untuk melukai korban. “Alat membunuhnya masih kita cari, belum ditemukan di TKP,” ujarnya.

TKP itu merupakan kamar kos yang disewa oleh seorang laki-laki berinisial H. Laki-laki tersebut dikabarkan bekerja di salah satu kafe wilayah Kota Yogyakarta.

Sejauh ini, Kapolresta mengatakan, di TKP ditemukan tas yang berisi identitas korban. Sementara sejumlah barang dilaporkan tidak ada di lokasi. “HP (ponsel) maupun untuk kendaraan bermotornya tidak ada, kemungkinan dibawa (oleh H),” kata Kapolresta.

Korban FD disebut merupakan warga Tridadi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdasarkan kartu identitas yang ditemukan di TKP, korban merupakan mahasiswa.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement