Selasa 27 Feb 2024 07:30 WIB

Perputaran Uang Sektor Wisata Ditargetkan Rp 3.000 Triliun pada 2024

Transaksi produk ekonomi kreatif diproyeksi Rp 1.187 miliar.

Red: Lida Puspaningtyas
Wisatawan menikmati suasana Pantai Anyer di Kabupaten Serang, Banten, Senin (1/1/2024). Dinas Kepemudaan Pariwisata dan Olahraga (Disporapar) Kabupaten Serang mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Pantai Anyer pada libur Natal dan tahun baru 2024 mencapai 267.042 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Wisatawan menikmati suasana Pantai Anyer di Kabupaten Serang, Banten, Senin (1/1/2024). Dinas Kepemudaan Pariwisata dan Olahraga (Disporapar) Kabupaten Serang mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Pantai Anyer pada libur Natal dan tahun baru 2024 mencapai 267.042 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan perputaran uang pada sektor wisata mencapai Rp 3.000 triliun pada tahun 2024 dengan target perjalanan wisata nusantara 1,25–1,5 miliar dan transaksi produk ekonomi kreatif Rp 1.187 miliar.

"Untuk mencapai target tersebut, perlu langkah-langkah adaptasi, kolaborasi, dan inovasi. Kami berharap terobosan ini bisa didorong oleh masing-masing daerah," ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kickoff Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) di Jakarta, Senin (26/2/2024) malam.

Baca Juga

Sandiaga memandang penting terobosan dari pemerintah daerah, baik kabupaten maupun kota, untuk mendorong pertumbuhan sektor wisata dan ekonomi kreatif.

Ia menyebut langkah-langkah tersebut, antara lain, mengembangkan dan meningkatkan kualitas atraksi wisata, melakukan kurasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan daerah yang berkualitas, menyusun pola perjalanan yang menyentuh destinasi wisata, dan mempromosikan pariwisata daerah secara masif.

Selain itu, Sandiaga juga melihat perlunya kerja sama terintegrasi antardaerah untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan tersebut, Sandiaga mengatakan bahwa program BBI dan BBWI merupakan salah satu program yang dapat mendukung pencapaian target tersebut.

BBI diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 14 Mei 2020 guna meningkatkan permintaan dan pembelian produk dalam negeri oleh masyarakat dan pemerintah.

Pada tanggal 29 September 2022, Presiden juga telah memberikan arahan terkait dengan pelaksanaan BBWI guna meningkatkan perjalanan wisatawan domestik.

Sandiaga menuturkan bahwa harus ada pembagian peran dalam gerakan nasional BBI dan BBWI antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan merek-merek besar maupun asosiasi.

Upaya yang dapat dilakukan kementerian/lembaga, kata dia, salah satunya adalah mendukung kegiatan pelatihan atau pameran produk dan wisata daerah serta promosi oleh para pejabat untuk mengangkat produk atau wisata lokal.

Sementara itu, pemda dapat melibatkan sekolah vokasi atau kampus untuk aktivasi berbagai kegiatan bangga produk/wisata lokal.

Merek-merek besar atau asosiasi dan komunitas, kata Sandiaga, dapat membantu pelaksanaan kegiatan pelatihan atau pameran produk-produk Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement