Selasa 27 Feb 2024 18:00 WIB

Nyanyikan Lagu 'From the River to the Sea', Charlotte Church Bikin Komunitas Yahudi Marah

Charlotte Church pimpin paduan suara di acara Sing For Palestine.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi asal Inggris, Charlotte Church. Beberapa waktu lalu, Church sempat menghadiri acara Sing for Palestine.
Foto: EPA/ANDY RAIN
Penyanyi asal Inggris, Charlotte Church. Beberapa waktu lalu, Church sempat menghadiri acara Sing for Palestine.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi asal Inggris, Charlotte Church, sempat menuai hujatan karena memimpin paduan suara di acara "Sing for Palestine" untuk menyanyikan lagu "From the River to the Sea". Meski menuai banyak hujatan, Church mengaku tak gentar dan akan terus menyuarakan lagu tersebut.

"Saya akan melakukannya 100 kali lagi," ungkap Church, seperti dilansir Mail Online pada Selasa (27/2/2024).

Baca Juga

Hujatan kepada Church berasal dari kelompok Campaign Against Antisemitism, setelah video Church yang memimpin paduan suara dalam acara "Sing for Palestine" beredar di media. Campaign Against Antisemitism menuduh Church menyalahgunakan popularitasnya untuk mengajarkan lagu dengan lirik "ekstremis" kepada anak-anak.

"(Church) menggunakan popularitasnya untuk mengajarkan anak-anak menyanyikan lirik ekstremis di balai desa," kata kelompok tersebut.

Tak hanya itu, keterlibatan Church dalam menyanyikan lagu "From the River to the Sea" juga memicu amarah di tengah komunitas Yahudi. Mereka menganggap lagu "From the River to the Sea" memuat pesan antisemitisme.

Hujatan dari komunitas Yahudi dan Campaign Against Antisemitism tampaknya tak menggoyahkan pendirian Church. Wanita yang juga dikenal sebagai penulsi lagu tersebut menegaskan bahwa dia mendukung semua pesan yang terdapat di dalam lagu "From the River to the Sea".

Tak hanya itu, Church turut mengecam Israel karena telah menciptakan "neraka di bumi" melalui operasi militer mereka di Jalur Gaza.

Menurut Church, menyanyikan lagu "From the River to the Sea" dan memperjuangkan hak warga Palestina bukanlah antisemitisme. Church mengatakan fitnah yang menyatakan bahwa fitnah mengenai antisemitisme merupakan upaya untuk memecah belah keadaan.

"Anggapan bahwa (lagu ini) menyerukan genosida terhadap Israel atau penghapusan negara Israel adalah (anggapan yang) menyesatkan," ujar Church.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement