REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Dune, Denis Villeneuve, menyebut bahwa film-film yang diproduksi saat ini telah dikorupsi oleh televisi. Hal ini dapat dilihat dari proporsi dialog yang besar di dalam film, seperti halnya serial televisi.
"Sejujurnya, saya benci dialog. Dialog itu untuk teater dan televisi. Saya tidak mengingat film karena dialognya yang bagus, saya mengingat film karena gambarnya yang kuat," ungkap Villeneuve, seperti dilansir Variety pada Rabu (28/2/24).
Menurut Villeneuve, kekuatan film yang ditayangkan di bioskop terletak pada audio dan visualnya. Villeneuve menilai aspek audio dan visual tak lagi menonjol di dalam film-film masa kini.
"Tetapi keduanya tak lagi terlihat jelas saat Anda menonton film saat ini. Film-film telah dikorupsi oleh televisi," kata Villeneuve.
Menurut Villeneuve, dominasi dialog dalam film saat ini mungkin didorong oleh kesuksesan tayangan televisi di masa emas mereka. Para eksekutif produser film menginginkan kesuksesan serupa, mereka memutuskan untuk meniru format tayangan televisi yang didominasi dialog ke dalam film.
Bila mendapatkan kesempatan, Villeneuve ingin membuat film yang menarik tanpa dialog satu patah kata pun. Meski begitu, film tersebut akan tetap mampu mengomunikasikan pesannya kepada penonton.
"Penonton akan meninggalkan bioskop dan berkata, 'Tunggu, tak ada dialog dalam film itu?' Tapi ketiadaan (dialog) itu tidak dirasakan oleh mereka," ujar Villeneuve.
Sebagai sutradara film, Villeneuve sempat terlibat dalam proyek pembuatan miniseri untuk HBO. Serial ini diadaptasi dari novel The Son karya Jo Nesbo dan akan melibatkan aktor Jake Gyllenhaal sebagai aktor utamanya.
Villeneuve mengaku sangat menyukai buku tersebut dan juga sosok Nesbo sebagai penulis. Dia setuju untuk mengadaptasi novel tersebut menjadi miniseri karena memiliki elemen penting yang sangat banyak untuk dipadatkan menjadi film.
Terlepas dari kesukaannya terhadap proyek tersebut, Villeneuve memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Keputusan tersebut diambil karena Villeneuve merasa tayangan televisi bukanlah medium yang tepat untuknya.