Sunday, 20 Jumadil Akhir 1446 / 22 December 2024

Sunday, 20 Jumadil Akhir 1446 / 22 December 2024

Bea Cukai Labuan Bajo Asistensi Tiga Produk Potensi Ekspor

Rabu 28 Feb 2024 19:21 WIB

Red: Gita Amanda

Kantor Bea Cukai Labuan Bajo melakukan asistensi atau pendampingan terhadap tiga jenis produk usaha yang berpotensi ekspor, (ilustrasi)

Kantor Bea Cukai Labuan Bajo melakukan asistensi atau pendampingan terhadap tiga jenis produk usaha yang berpotensi ekspor, (ilustrasi)

Foto: dok Bea Cukai
Proses pendampingan terus dilakukan agar dapat memenuhi syarat menuju pasar ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kantor Bea Cukai Labuan Bajo melakukan asistensi atau pendampingan terhadap tiga jenis produk usaha yang berpotensi ekspor dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami sudah asistensi beberapa UMKM yang berniat ekspor di antaranya vanila, kacang mete, sama kepiting bakau," kata Kepala Kantor Bea Cukai Labuan Bajo Joko Pri Sukmono Dwi Widodo konferensi pers "Katong Pung APBN" secara daring di Kota Kupang, NTT, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga

Hal itu ia sampaikan berkaitan dengan bentuk dukungan dari Kementerian Keuangan dalam mendorong produk daerah untuk diekspor ke luar wilayah NTT. Untuk bisa mengekspor sebuah produk, kata dia tentunya ada proses business to business (B to B) yang menjadi kesepakatan antara pembeli dan penjual.

Namun tentunya, proses pendampingan terus dilakukan agar dapat memenuhi syarat menuju pasar ekspor. Upaya asistensi itu dilakukan bersama-sama dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Ruteng dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Ruteng yang berada di Labuan Bajo. "Asistensi masih on process," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Kupang Tribuana Wetangterah mengatakan peluang ekspor vanili memang cukup menjanjikan dan bagus.

Namun, karena ekspor produk merupakan sebuah bisnis, kata dia, perlunya kepercayaan antar kedua belah pihak agar proses ekspor dapat berjalan baik. "Kami mendorong pelaku usaha berkoordinasi dengan kami di kantor bea cukai terdekat mencari solusi untuk ekspor," ucapnya.

Secara umum devisa ekspor pada bulan Januari 2024 di NTT tercatat senilai 4,43 juta dolar AS, tumbuh 4,45 persen (yoy). Tribuana menyebut hal itu disebabkan meningkatnya ekspor kosmetik, susu, dan semen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sumber : Antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler