Kamis 29 Feb 2024 13:37 WIB

Kondisi Kian Ekstrem, Bayi-bayi Gaza Makin Terancam Kelaparan

Dua bayi dinyatakan meninggal akibat kekurangan gizi di Kompleks Medis Al Shifa.

Anak-anak dan warga Palestina antre untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (16/2/2024). Badan bantuan internasional mengatakan Gaza menderita kekurangan makanan, obat-obatan, dan pasokan pokok lainnya akibat perang antara Israel dan Hamas.
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Anak-anak dan warga Palestina antre untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (16/2/2024). Badan bantuan internasional mengatakan Gaza menderita kekurangan makanan, obat-obatan, dan pasokan pokok lainnya akibat perang antara Israel dan Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Enam bayi meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan dan Kompleks Medis Al Shifa di Jalur Gaza utara akibat malnutrisi parah pada Rabu (28/2/2024) malam di tengah blokade militer Israel di wilayah kantong Palestina itu. Sumber-sumber medis memastikan kematian empat bayi di Rumah Sakit Kamal Adwan dan menambahkan bahwa tujuh bayi lainnya masih dalam kondisi kritis akibat kekurangan gizi.

Selain itu, dua bayi dinyatakan meninggal akibat kekurangan gizi di Kompleks Medis Al Shifa, fasilitas kesehatan terbesar di Gaza. Pekan lalu, Global Nutrition Cluster melaporkan peningkatan drastis jumlah kasus kekurangan gizi di kalangan anak-anak, wanita hamil dan menyusui di Jalur Gaza, yang menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan mereka.

Baca Juga

Ketika agresi Israel di Jalur Gaza memasuki pekan ke-21, makanan dan air bersih menjadi sangat langka dan berbagai penyakit merajalela. Sehingga membahayakan nutrisi dan kekebalan perempuan dan anak-anak serta mengakibatkan lonjakan kasus malnutrisi akut.

Laporan berjudul “Kerentanan Gizi dan Analisis Situasi - Gaza” itu menemukan, situasi sangat ekstrem terjadi di Jalur Gaza utara, di mana kiriman bantuan hampir sepenuhnya terputus selama berpekan-pekan.

 

sumber : antara, wafa
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement