Sabtu 02 Mar 2024 14:39 WIB

Dukung Pariwisata Nasional, AP II Kembangkan Pariwisata Banyuwangi

TJSL AP II ini guna mendukung pengembangan dua destinasi wisata Banyuwangi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Wisatawan berada di pintu masuk jalur pendakian Gunung Ijen di Paltuding perbatasan Banyuwangi-Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (31/12/2020).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Wisatawan berada di pintu masuk jalur pendakian Gunung Ijen di Paltuding perbatasan Banyuwangi-Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (31/12/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Angkasa Pura (AP) II yang juga menjadi bagian dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney Group) memastikan dukungannya dalam pengembangan pariwisata nasional.

Selain aspek konektivitas penerbangan, dukungan AP II juga melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) berkelanjutan. Program TJSL tersebut dijalankan berkolaborasi di antara para anggota InJourney Group yakni AP II, AP I, Sarinah, ITDC, Taman Wisata Candi, dan Hotel Indonesia Natour.

Baca Juga

 VP of Corporate Communication AP II Cin Asmoro dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (2/3/2024), menjelskan, kolaborasi para anggota InJourney Group dalam menjalankan program TJSL salah satunya ada di Banyuwangi. AP II juga merupakan pengelola Bandara Banyuwangi sebagai pintu masuk wisatawan Nusantara dan mancanegara. 

Bertempat di Banyuwangi, pada 29 Februari 2024 dilakukan seremonial Aktivasi Program Kolaborasi TJSL Member InJourney Group. "Adapun di Banyuwangi dijalankan program TJSL untuk mendukung pengembangan dua destinasi wisata," ujar Cin Asmoro. 

Executive General Manager Bandara Banyuwangi Johan Acton memaparkan, program TJSL di Desa Kemiren sebagai Kampung Wisata Osing dan Kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen. Johan menuturkan, akan dijalankan pengembangan keahlian para pelaku wisata yang tergabung di dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Kemiren.

"Pada 15 Februari 2024 telah dilakukan pelatihan Digital Marketing guna mempromosikan Desa Kemiren secara online. Lalu, pada 3 Maret 2024 akan dilakukan pelatihan Hospitality bagi pelaku wisata setempat," ujar Johan. 

Desa Kemiren merupakan desa yang terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, dan menjadi bagian dari kawasan Ijen Geopark. Mayoritas penduduk desa tersebut adalah suku osing yang merupakan suku asli Kabupaten Banyuwangi. 

Sementara itu, di Taman Wisata Alam Kawah Ijen dijalankan program InJourney Sustainable Tourism. Hal tersebut memastikan keberlanjutan destinasi wisata, melalui penanaman seribu pohon cemara gunung.

"Kolaborasi anggota di InJourney Group melakukan reforestasi Lereng Ijen. Sebanyak seribu pohon cemara gunung ditanam di Lereng Ijen. Pohon cemara gunung ini merupakan tanaman endemik Gunung Ijen dan pernah terdampak kebakaran hutan pada 2023," kata Johan menjelaskan.

Di samping penanaman pohon, anggota InJourney Group juga membuat papan informasi dan penunjuk arah di Tawan Wisata Alam Kawah Ijen. Seperti diketahui, Taman Wisata Alam Kawah Ijen merupakan destinasi wisata yang telah terkenal hingga mancanegara. 

AVP of Stakeholder Management PT Aviasi Pariwisata Indonesia Alie Pradana mengatakan seluruh anggota InJourney Group selama ini telah berkolaborasi dengan baik untuk mendukung pengembangan pariwisata. "Ini menunjukkan komitmen kuat InJourney Group dalam mendukung program prioritas pembangunan berkelanjutan terutama di bidang lingkungan dan pariwisata, serta mendukung visi InJourney Group untuk membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan," tutur Alie.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement