REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polda Jawa Barat bersama jajaran polres bakal menggelar operasi keselamatan lodaya sejak tanggal 4 Maret hingga 12 Maret. Mereka akan menyasar pengguna sepeda motor yang memakai knalpot bising, hingga pengemudi mobil yang menggunakan lampu strobo atau rotator.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules A Abast mengatakan petugas akan menyasar kendaraan pribadi yang menggunakan sirine, rotator hingga strobo. Mereka pun akan menyasar pengendara sepeda motor yang memakai knalpot bising.
Selain itu, ia menuturkan operasi akan menyasar kendaraan yang telah diubah bentuk dan tak sesuai pabrikan. Serta pengendara motor yang tak memakai helm standar.
"Penggunaan helm SNI baik untuk pengendara roda dua atau yang dibonceng," kata dia, Sabtu (2/3/2024).
Setelah apel gelar pasukan di Polda Jabar, ia mengatakan 2.600 personel akan mulai terjun ke lapangan dimulai tanggal 4 Maret. Mereka akan mengedepankan tindakan simpatik dan humanis.
"Giat preventif 40 persen, giat preentif 40 persen dan giat penegakan hukum 20 persen yaitu dengan menggunakan ETLE statis, mobile serta blanko teguran," ungkap dia.
Ia berharap tingkat kepatuhan masyarakat berkendara lalu lintas meningkat serta angka kecelakaan menurun. Selain itu, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat.
"Kita mengedepankan tindakan simpatik, persuasif dan humanis kepada masyarakat pengguna jalan," kata dia.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Kombes Pol Wibowo mengatakan kendaraan yang sudah dua tahun tidak membayar pajak akan tetap ditindak. Sebab kendaraan sepeda motor atau mobil wajib teregistrasi.
"Ini wajib registrasi. Jadi walau kita melakukan penindakan pelanggaran terkait pajak yang mati, bukan pajaknya tapi registrasi kendaraan bermotornya," kata dia.