Senin 04 Mar 2024 22:01 WIB

Pemerintah Gelontorkan Beras Bantuan, Omzet Pedagang Anjlok

Menurunnya omzet terutama terjadi pada penjualan beras medium.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Pedagang beras merapikan stok beras yang ada di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pedagang beras merapikan stok beras yang ada di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU----Pemerintah menggelontorkan beras bantuan dalam program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP) 2024. Selain itu, bekerja sama dengan Bulog, pemerintah daerah juga menjual beras murah di setiap kecamatan.

Keberadaan beras bantuan maupun beras murah itupun disambut antusias oleh masyarakat di tengah tingginya harga beras di pasaran. Mereka bahkan rela antri berjam-jam untuk memperoleh beras murah.

Baca Juga

Namun, seiring guyuran bantuan beras dan beras murah, omzet pedagang beras di pasar tradisional menjadi anjlok. Kondisi itu terutama terjadi pada penjualan beras medium. ‘’Penjualan beras sekarang benar-benar turun, sepi sekali,’’ ujar pemilik kios beras Majua Jaya di Pasar Mambo Indramayu, Jana, kepada Republika, Senin (4/3/2024).

Jana mengatakan, selama harga beras bergejolak, beras medium menjadi buruan masyarakat. Dia mengatakan, beras medium yang bisa dijual di kiosnya bisa mencapai tiga sampai empat kuintal per hari. Namun setelah adanya beras bantuan pangan maupun beras murah, Jana mengatakan, penjualan beras mediumnya kini dibawah satu kuintal per hari.

‘’Itupun terbantu dengan adanya warga yang membeli beras untuk dibagi-bagikan kepada warga lain yang membutuhkan. Kalau hanya mengandalkan konsumen pribadi, sangat sedikit,’’ kata Jana.

Jana mengatakan, masyarakat yang membeli beras di kiosnya kebanyakan hanya untuk keperluan mencampur beras murah. Pasalnya, hal itu akan membuat nasi yang dimasak menjadi lebih enak teksturnya. ‘’Jadi belinya sedikit, karena hanya untuk campuran saja,’’ kata Jana.

Menurut Jana, harga beras kualitas premium saat ini dijualnya Rp 17.500 per kilogram. Harga tersebut masih tetap dibandingkan sepekan yang lalu. Sedangkan beras medium, Jana menjualnya dengan harga Rp 15.500 – Rp 16 ribu per kilogram. Harga tersebut sudah turun dibandingkan sepekan lalu yang mencapai Rp 16 ribu – Rp 16.500 per kilogram.

Jana mengatakan, turunnya harga beras kualitas medium itu disebabkan mulai adanya daerah yang panen meski diluar Kabupaten Indramayu. Di antaranya, Karawang dan Demak.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ فَاَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُۗ اِنَّا جَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرًاۗ وَاِنْ تَدْعُهُمْ اِلَى الْهُدٰى فَلَنْ يَّهْتَدُوْٓا اِذًا اَبَدًا
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sungguh, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka. Kendatipun engkau (Muhammad) menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya.

(QS. Al-Kahf ayat 57)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement