REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Perum Bulog Divisi Regional Aceh menggelar pasar pangan murah. Pasar murah ini ditujukan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidup menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriyah.

Kepala Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Banda Aceh Muhammad Nurdin mengatakan pasar murah dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) tersebut dilaksanakan selama dua hari. "Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang hari besar keagamaan nasional serta memfasilitasi masyarakat dalam membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau," kata Nurdin, Selasa (5/3/2024).

GPM tersebut dijadwalkan berlangsung pada 6 Maret 2024 di halaman Kantor Camat Lueng Bata dan 7 Maret 2024 di halaman Gedung Escape Building Gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa. Pemerintah setempat menyediakan sebanyak 400 paket pangan pokok, dan setiap paket terdiri atas empat jenis komoditas utama, yakni beras 5 kilogram, minyak goreng kemasan 2 liter, gula pasir 2 kilogram, dan telur satu rak isi 30 butir.

"Harga per paket barang pokok tersebut telah disubsidi oleh Pemerintah Kota Banda Aceh, sehingga masyarakat dapat memperolehnya dengan harga yang terjangkau, yakni Rp 161.500 per paket," katanya.

Selain itu, dalam rangka memberikan kemudahan kepada masyarakat, pemerintah juga menyiapkan dua komoditas bahan pangan pokok lainnya, yakni cabai merah dan bawang merah, yang dapat ditebus dengan harga lebih murah dari pasar.

"Untuk cabai merah kami subsidi per setengah kilogram sebesar Rp 10 ribu. Sedangkan untuk bawang merah kita subsidi per setengah kilogram Rp 5.000, jadi harga belinya lebih murah dari harga di pasar karena telah kami subsidi," ujarnya.

Pemerintah Kota Banda Aceh menjalankan GPM bekerja sama dengan Bulog Divisi Regional (Divre) Aceh, sebagai bagian dari upaya bersama untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas pangan bagi masyarakat jelang Ramadhan. Ia berharap langkah-langkah tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menghadapi bulan suci Ramadhan dengan lebih tenang dan nyaman.

"Serta memperkuat kerukunan dan solidaritas sosial di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00