Selasa 05 Mar 2024 20:19 WIB

Gelar Khatamul Quran, Ponpes Nuu Waar AFKN Targetkan 6.000 Kali Khatam

Tahun pertama pelaksanaan, 50 kali khatam.

 Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) KH MZ Fadzlan R Garamatan membuka kegiatan Semarak Kampung Halaman Ramadhan 1445 H, Senin (4/3/2024).
Foto: Dok AFKN
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) KH MZ Fadzlan R Garamatan membuka kegiatan Semarak Kampung Halaman Ramadhan 1445 H, Senin (4/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) KH MZ Fadzlan R Garamatan membuka kegiatan Semarak Kampung Halaman Ramadhan 1445 H, Senin (4/3/2024). Kegiatan ini berupa Khatamul Quran dengan target 6000 kali khatam Alquran. 

Pembukaan Khatamul Quran ditandai dengan pemukulan beduk oleh Kiai Fadzlan Garamatan. Khatamul Quran merupakan tradisi yang dilakukan Ponpes Nuu Waar dalam mengisi Ramadhan. 

Baca Juga

"Tahun pertama pelaksanaan, 50 kali khatam. Kemudian 2023 atau 1444 khatam Alquran 5500 kali. Tahun 2024 atau 1445 hijriah naik menjadi 6000 kali. Setiap tahun naik 500," ungkap Kiai Fadzlan usai pembukaan acara di Ponpes Nuu Waar AFKN, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Menurut Kiai Fadzlan, khataman Alquran ini melibatkan santri, guru, senior dan karyawan Ponpes Nuu Waar.  "Mereka bersama-sama mulai dari subuh, dhuha, zuhur, ashar, magrib dan setelah terawih membaca bersama-sama juz yang telah ditetapkan," ujar Kiai Fadzlan.

Khatamul Quran sengaja digelar lebih awal bulan Syaban agar tercapai target. Kemudian memberi kesempatan kepada santri untuk lebih intens berinteraksi dengan Alquran. "Sehingga mereka bermainnya dengan Alquran. Kita memancing itu diluar bulan Ramadhan. Kita mencuri start dari bulan Syaban," jelas Kiai Fadzlan.

Adapun kegiatan Khatamul Quran 1445 hijriah berlangsung mulai 23 Syaban hingga 27 Ramadhan. Ke depan, Ponpes Nuu Waar berencana menyelenggarakan program khatam tafsir.  "Para santri harus tahu tafsirnya apa. Tentu baca ayat, dia baca juga tafsirnya. Sehingga orang bicara ayat, dia sudah tahu. Sehingga dia pulang ke kampung, dia tahu dan yang ini akan dilakukan," kata Kiai Fadzlan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement