Kamis 07 Mar 2024 10:21 WIB

Ada Kasus DBD, Permintaan Trombosit di PMI Ponorogo meningkat

PMI Ponorogo berupaya memenuhi kebutuhan trombosit.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pasien demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan di rumah sakit.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
(ILUSTRASI) Pasien demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan di rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO — Permintaan kantong trombosit ke Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, disebut meningkat belakangan ini. Peningkatan permintaan trombosit itu terkait kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD).

“Dalam kurun waktu tujuh hari terakhir sudah ada permintaan 25 kantong trombosit untuk pasien DBD di beberapa rumah sakit dan klinik layanan kesehatan,” kata Ketua PMI Kabupaten Ponorogo Luhur Karsanto, Rabu (6/3/2024).

Baca Juga

Menurut Luhur, biasanya rata-rata permintaan kantong trombosit berkisar 50-60 kantong per bulan. “Tapi, bulan ini, sudah berjalan enam hari, permintaannya sudah 25 kantong. Kalau satu bulan bisa 100 lebih, kalau trennya tidak berubah,” ujar Luhur.

Meski demikian, Luhur mengatakan, kenaikan permintaan kantong trombosit itu masih dapat terpenuhi. Pasalnya, kata dia, UTD PMI Ponorogo sudah memiliki alat pemisah trombosit dan setiap harinya dilakukan pengolahan darah. “Setiap hari kita lakukan pengolahan darah untuk mencukupi kebutuhan trombosit,” kata dia.