Jumat 08 Mar 2024 18:55 WIB

Hikmah Adanya Kesulitan dan Kemudahan yang Datang Silih Berganti di Dunia

Janganlah terlalu bersedih hati menerima kesengsaraan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Seorang anak membaca Alquran.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang anak membaca Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam menjalani kehidupan di dunia, pastilah anak cucu keturunan Nabi Adam Alaihissalam akan menghadapi ujian, cobaan, kesulitan, dan kemudahan. Semua datang silih berganti untuk mengingatkan manusia yang berpikir, beriman, dan bertakwa.

Adanya kesulitan dan kemudahan dalam menjalani hidup di dunia, dalam pandangan ulama tasawuf sangat penting kehadirannya. Menurut Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al Hikam, adanya kebahagiaan (kemudahan) dan kesulitan yang datang silih berganti itu agar manusia tidak tergantung pada sesuatu selain Allah SWT. Sebab hanya Allah SWT tempat segala sesuatu bergantung.

Baca Juga

"Allah melapangkan keadaan kamu agar kamu tidak selalu dalam kesempitan, dan Allah menyempitkan keadaan kamu agar kamu tidak selalu dalam kelapangan. Allah melepaskan kamu dari keduanya agar kamu tidak bergantung pada sesuatu selain Allah." (Syekh Atha'illah, Al Hikam)

Terjemah Al Hikam karya Ustadz Bahreisy menambah penjelasan Syekh Atha'illah. Ia menerangkan, Allah mengubah-ubah keadaan manusia dari sedih menjadi gembira, dari sehat menjadi sakit, dari kaya menjadi miskin, dan dari terang menjadi gelap. Supaya manusia mengerti bahwa mereka tidak bebas dari hukum ketentuan Allah SWT.

Semua itu supaya manusia selalu berdiri di atas landasan "La haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil azhimi." Artinya, tiada daya untuk melakukan sesuatu dan tiada kekuatan untuk melakukan sesuatu, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Allah SWT berfirman:

لِّكَيْلَا تَأْسَوْا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا۟ بِمَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

"(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS Al Hadid: 23)

Selanjutnya...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement