6. Membaca niat puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala."
7. Bersiwak atau menggosok gigi
Dalam madzhab Syafi’i hukum bersiwak atau menyikat gigi ketika Ramadhan terbagi menjadi dua, yakni bersiwak sebelum tergelincirnya matahari (waktu Zhuhur) dan setelah Zhuhur. Pada saat berpuasa, menurut imam Syafi’i bersiwak atau menyikat gigi sebelum waktu duhur dibolehkan.
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Sekiranya tidak memberatkan ummatku atau manusia, niscaya aku akan perintahkan kepada mereka untuk bersiwak (menggosok gigi) pada setiap kali hendak shalat”. (HR. Al-Bukhari)
Sedangkan bersiwak setelah tergelincirnya matahari bagi seorang yang berpuasa hukumnya makruh menurut madzhab Syafi’i, baik puasa sunnah maupun wajib. Pendapat ini didasarkan pada hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
"Semua amalan bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku (Allah), dan Aku lah yang membalasnya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah dari pada harumnya minyak wangi’”. (HR. Al-Bukhari)
Selanjutnya...