Sabtu 09 Mar 2024 19:59 WIB

BKKBN Sarankan Program Makan Siang Gratis Juga Sasar Ibu Hamil

Ibu-ibu hamil tidak boleh melahirkan anak yang stunting.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo
Foto: Dok BKKBN
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dr. Hasto Wardoyo menyarankan program makan siang gratis juga menyasar ibu hamil agar lebih efektif menurunkan risiko anak lahir stunting.

"Untuk stunting saya berharap ada modifikasi, jadi programnya termasuk di dalam makan siang gratis, tetapi untuk ibu hamil diberi paket lebih baik. isalnya dikasih susu, vitamin," kata Hastonsaat ditemui setelah acara temu media di Kota Yogyakarta, Jumat (8/3) malam.

Baca Juga

Ia mengemukakan para ibu hamil juga bisa diberikan makanan-makanan pabrikan, tetapi disarankan lebih banyak mengandung protein hewani agar lebih efektif menurunkan stunting. "Kalau menurut saya, lebih baik ibu hamil dalam bentuk paket. Kalau seperti itu ya bisa menurunkan stunting, karena sasarannya kan untuk ibu hamil," ujar dia.

Ia juga mengemukakan, anggaran Rp 15 ribu untuk program makan siang gratis yang disampaikan oleh pemerintah bisa mencukupi apabila hanya untuk memberikan suplemen kepada para ibu hamil. "Kalau Rp 15 ribu untuk suplemen menurut saya cukup. Namun, kalau untuk menu utama ditambah segala macamnya mungkin bisa kurang, tetapi untuk suplemen mungkin ibu hamil hanya butuh vitamin sama susu, itu kan cukup Rp 15 ribu untuk susu dan vitamin," kata dia menjelaskan.

Hasto juga mengingatkan tentang target penurunan stunting 14 persen pada tahun ini harus segera diwujudkan dan dikerjakan secara serius.

"Mengapa stunting harus dipikirkan? Karena kalau angka stunting-nya tinggi, bonus demografinya tidak tercapai. Kalau kita mau keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah, ibu-ibu hamil tidak boleh melahirkan anak yang stunting," kata dia.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement