Senin 11 Mar 2024 13:53 WIB

Anak 'Imam' Keturunan Palestina Menjadi Presiden El Savador 2019-2024

Nayib Bukele presiden El Savador keturunan Palestina

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Partner
.
Foto: network /Muhammad Subarkah
.

Nayib Bukele, Presiden El Savador 219-2024 tengah berdoa. Dia keturunan Palestina. Ayahnya seorang 'imam' (pemuka agama Islam) di El Salvador). Saudaranya juga telah memeluk agama Islam.  Sedangkan dia dan ibunya beragama Katolik.
Nayib Bukele, Presiden El Savador 219-2024 tengah berdoa. Dia keturunan Palestina. Ayahnya seorang 'imam' (pemuka agama Islam) di El Salvador). Saudaranya juga telah memeluk agama Islam. Sedangkan dia dan ibunya beragama Katolik.

Nayib Bukele adalah presiden El Salvador saat ini. Dia dilantik pada tanggal 1 Juni 2019, dan akan menjalani masa jabatan lima tahun yang berakhir pada tahun 2024.

Pada usia 37 tahun, Bukele menjadi presiden El Salvador ke-46; dia adalah orang termuda yang pernah terpilih menjadi presiden negara ini.

Pada pemilihan presiden 2019, Bukele mematahkan dominasi dua partai selama 30 tahun oleh partai politik tradisional FMLN dan ARENA.

Bukele mengalahkan Hugo Martinez dari Front Pembebasan Nasional Farabundo Martí (FMLN) sayap kiri dan Carlos Callejas dari Aliansi Republik Nasional (ARENA) sayap kanan dengan persentase yang besar.

Dalam dua tahun pertamanya menjabat, Nayib Bukele mempertahankan tingkat kepopulerannya tertinggi di antara presiden Salvador mana pun. Banyak pihak mengaitkan tingginya persetujuan ini dengan pengurangan angka pembunuhan dan penanganan pandemi.


Siapakah Presiden Nayib Bukele?

Nayib Bukele adalah pemilik bisnis dan politikus Salvador. Pada usia 38 tahun, ia menjadi presiden El Salvador ke-46. Selama karir politiknya dan sebagai anggota partai politik sayap kiri (FMLN), ia menjabat sebagai walikota Nuevo Cucatlan dan ibu kota negara, San Salvador.

Nayib Bukele lahir pada 24 Juli 1981 dari pasangan Olga Ortez de Bukele dan Armando Bukele; seorang pengusaha terkemuka keturunan Palestina.

Bukele belajar hukum di Jesuit Central American University (UCA) di San Salvador; tapi tidak lulus. Pada usia 18 tahun, Bukele mulai bekerja di salah satu bisnis ayahnya.

Nayib Bukele menikah dengan Gabriela Rodríguez de Bukele. Pada Agustus 2019, Nayib Bukele dan istrinya menyambut putri pertama mereka, Layla, ke dalam keluarga.


Karier politik[

Wali kota Nuevo Cuscatlán

Pada 11 Maret 2012, dia terpilih sebagai wali kota Nuevo Cuscatlán, pada departemen La Liberted, mewakili koalisi FMLN dengan 2754 suara (49.72%) dan CD 108 suara (1.95%), dengan total 2862 suara (50,68%), mengalahkan partai ARENA yang merupakan petahana partai, yang memenangkan 2585 suara (46.67%). Dia mulai menjabat pada 1 Mei 2012.

Wali kota San Salvador

Dalam pemilihan wali kota 2015, dia memenangkan pemeilihan sebagai wali kota El Salvador, ibu kota El Salvador, mewakili koalisi FMLN degan PSP yang memenangkan 89.164 suara (50.37% dari total). Penantang utamanya, pengusaha dan mantan wakilnya Edwin Zamora dari partai ARENA, memenagkan 82.288 suara (46.49%). Partai terakhir telah menguasai kota selama enam tahun sebelumnya. Bukele mulai menjabat pada 1 Mei 2015.

Pada 10 Oktober 2017, Nayib Bukele dikeluarkan dari FMLN, dituduh oleh Pengadilan Etik FMLN karena mempromosikan divisi internal dan melakukan tindakan memfitnah terhadap partai politik.[9][10] Nayib Bukele tidak menghadiri sidang yang dijadwalkan pada tanggal 7 Oktober 2017 oleh Pengadilan Etika FMLN, dengan alasan bahwa mereka bias dalam mendukung para penggugat.[

Terpilih sebagai Presdien

Setelah Bukele dikeluarkan dari FMLN, aspirasinya menuju 2019 bergerak ke arah partisipasi dalam pemilihan presiden sebagai seorang independen yang menolak sistem politik saat ini.[12] Nayib Bukele memulai gerakan Nuevas Ideas ("Ide Baru") dengan tujuan menjadikannya partai politik di mana ia bisa mencalonkan diri sebagai calon presiden El Salvador.[13]

Menyusul pengumuman aspirasi presidennya, ia secara politisi diperjuangkan oleh partai yang berkuasa berhaluan kiri FMLN, dan ARENA partai yang berhaluan kanan ketika mereka memblokir segala upaya baginya untuk menemukan partai politiknya sendiri dan secara politik membatalkan partai apapun yang dia upayakan untuk digunakan dalam pencalonannya. Dia akhirnya bergabung dengan partai berhaluan tengah-kanan Aliansi untuk Persatuan Nasional (GANA) untuk mengajukan tawaran presidennya.[14]

Pada 3 Februari 2019, Bukele mengumumkan bahwa dia telah memenangkan pemilihan presiden. Penantangnya Hugo Martínez mengakui kekalahan. Dia memenangkan 53% suara, sehingga tidak memerlukan pemilihan putaran kedua.

Selain itu Bukele adalah kandidat pertama yang memenangkan kursi kepresidenan sejak berakhirnya Perang Saudara El Salvador yang tidak mewakili salah satu dari dua partai besar. Dalam pidato kemenangannya dia menyatakan, "Hari ini kita telah membalik halaman pada periode pascaperang."[15] Bukele akan mulai menjabat pada 1 Juni 2019.


Kehidupan pribadi dan citra publik

Bukele dianggap sebagai politisi milenial populer, meskipun ia kadang-kadang dikritik karena tidak memiliki posisi politik konkret untuk mendukung karismanya.

Bukele anak dari seorang ayah Muslim. Bahlan sang ayah menjadi seorang Imam (pemuka agama) di El Savador. Sementara ibunya adalah seorang Kristen.

Dalam soal kepercayaab Bukele menjadikan agama kerap menjadi subjek kontroversial dalam pemilihan presiden 2019. Gambar dia yang tersebar muncul menunjukkan Bukele berdoa di masjid di Mexico City.

Bukele secara terbuka menyatakan bahwa keluarganya adalah Katolik Roma, dan bahwa sementara ayahnya dan beberapa anggota keluarga lainnya telah masuk Islam. Dia menganggap dirinya lebih percaya pada Tuhan daripada agama.

sumber : https://algebra.republika.co.id/posts/294395/anak-imam-keturunan-palestina-menjadi-presiden-el-savador-2019-2024
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement