REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Para pedagang jajanan untuk berbuka puasa atau takjil dadakan di Ambon, Maluku mulai bermunculan di sejumlah lokasi.
“Sudah jadi kebiasaan setiap bulan Ramadhan pasti banyak warga yang berburu takjil di sini sambil menunggu waktu berbuka puasa," ujar salah satu penjual takjil dadakan, Maryam, di depan pelataran Masjid Raya Al Fatah, Ambon, Selasa (12/3/2024).
Tak hanya di depan Masjid Raya, penjual takjil dadakan juga ada di kawasan Batu Merah, sekitar pusat perbelanjaan Maluku City Mall (MCM), kawasan Waiheru, dan Wayame. Para penjual takjil musiman tersebut biasanya menyediakan berbagai kudapan ringan sebagai menu berbuka puasa.
Misalnya, gorengan, kue lapis, hingga jajanan-jajanan khas Maluku, seperti asidah, pisang ijo, kue lontar dan masih banyak lagi. Pada Ramadhan seperti ini harga takjil yang ditawarkan pun terjangkau. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 10 ribu sudah bisa mendapatkan menu berbuka puasa yang manis dan mengenyangkan.
"Harganya mulai dari Rp 1.000 untuk gorengan, ada juga Rp 5.000 dapat empat potong jajan seperti pisang dan kue lapis," ujar pedagang takjil lainnya, Wa Nona.
Ia juga mengatakan dengan menjual takjil saat bulan Ramadhan keuntungan yang didapat pun bisa mencapai hingga Rp 300 ribu per hari.
"Kalau jualan modal sendiri bisa dapat Rp 300 ribu, tapi di sini juga banyak titipan orang, nanti bagi hasil, dari orangnya jual dengan harga Rp 500 ke saya lalu saya jual Rp 1.000 per potong," kata dia.
Dia mengatakan untuk menu berbuka puasa dari tahun ke tahun menu es pisang ijo dan es kacang merah selalu jadi kudapan yang paling laris manis. Harganya pun variatif, mulai dari Rp 5.000 untuk cup kecil hingga Rp 10.000 untuk cup ukuran besar.
Salah satu pembeli takjil di depan MCM, Wirdayanti mengatakan hanya membutuhkan Rp 15.000 untuk bisa mendapatkan sebungkus pisang goreng, es pisang ijo, dan jajan tradisional asidah.
"Lumayan Rp 15.000 sudah lebih dari cukup untuk buka puasa sendiri," kata dia.