REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Ramadhan seharusnya dimanfaatkan untuk memperbanyak ibadah. Muslim pergi ke masjid untuk shalat Tarawih, berdzikir, dan bersholawat.
Namun, ada saja pihak yang memanfaatkan waktu luang selama Ramadhan untuk bermaksiat. Salah satu bentuk maksiat itu adalah membuat kegaduhan berupa balap liar.
Kepolisian Resor (Polres) Sigi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyasar sejumlah titik yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat selama bulan Ramadhan, untuk mencegah terjadinya balap liar setelah salat Subuh usai pada setiap harinya.
"Polres dan polsek jajaran akan melakukan patroli subuh setiap hari untuk menyasar lokasi-lokasi yang menjadi tempat berkumpul masyarakat, terutama kalangan muda yakni areal kantor Bupati Sigi di Bora dan Hunian Tetap (Huntap) Pombewe," kata Kepala Seksi (Kasie) Humas Polres Sigi Iptu Nuim Hayat di Sigi, Rabu (13/3/2024).
Polisi menurunkan dua tim setiap tempat yang diduga menjadi keramaian yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). "Selama Ramadhan ini sebaiknya masyarakat mengisi waktunya dengan kegiatan-kegiatan positif yang dapat menambah iman dan takwa kepada Allah SWT," ucapnya.
Polisi, kata Nuim, mengimbau kepada masing-masing orang tua agar menjaga dan mengawasi anaknya, sehingga tidak terlibat dalam kegiatan negatif serta mengganggu orang lain.
"Kami mengimbau kepada masyarakat khususnya orang tua mengawasi anaknya dalam berkendara agar memperhatikan aturan keselamatan berlalu lintas yakni tidak menggelar konvoi, balap liar, tidak menggunakan knalpot bogar serta menjauhi penggunaan petasan, mercon, kembang api, dan benda-benda yang dapat membahayakan lainnya," tutur Nuim Hayat.
Dia mengingatkan selama bulan Ramadhan antar umat beragama di Kabupaten Sigi dapat menjaga keharmonisan dan toleransi, sehingga terwujud kehidupan aman dan tertib ditengah masyarakat.
"Jauhi tindakan-tindakan yang memancing konflik dan jangan mudah terpancing isu, provokasi, berita hoax apalagi yang bernuansa SARA," ujar dia.