REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pusat Komando (CENTCOM) Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) mengatakan Houthi menembakan satu rudal balistik anti-kapal dari Yaman ke Teluk Aden. CENTCOM mengatakan tidak ada kapal yang rusak dalam serangan tersebut.
"Rudal tidak berdampak pada kapal mana pun dan tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan," kata CENTCOM dalam pernyataannya, Kamis (14/3/2024).
"Komando Pusat Amerika Serikat berhasil terlibat dan menghancurkan empat sistem penerbangan tanpa awak (UAV) dan satu rudal darat-ke-udara di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi, sudah ditetapkan keberadaan senjata-senjata itu ancaman nyata bagi kapal-kapal dagang dan angkatan laut AS di kawasan," tambah CENTCOM.
Houthi berulang kali meluncurkan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial di jalur perdagangan di Laut Merah dan Teluk Aden sejak pertengahan November lalu. Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan serangan-serangan mereka sebagai solidaritas pada rakyat Palestina yang sedang menghadapi operasi militer Israel di Gaza.
Serangan-serangan di Laut Merah mengganggu perdagangan dunia. Memaksa perusahaan-perusahaan perkapalan mengalihkan pelayaran mereka dengan mengitari Afrika yang membuat pengiriman barang menjadi lebih lama dan mahal.
Serangan-serangan Houthi juga dikhawatirkan dapat menyebarkan perang Israel di Gaza ke seluruh kawasan. Walaupun AS dan Inggris sudah membalas serangan-serangan itu dengan serangan udara ke fasilitas-fasilitas Houthi di Yaman. Namun kelompok tersebut meningkatkan serangan mereka ke kapal-kapal komersial yang berlayar di jalur perdagangan paling sibuk di dunia.
Pada Rabu (6/3/2024) lalu serangan Houthi menewaskan tiga awak kapal berbendera Barbados dan dioperasi Yunani, True Confidence dalam serangan di pesisir pelabuhan Aden. Beberapa hari sebelumnya kapal kargo Rubymar tenggelam dua pekan setelah mencari target serangan Houthi pada 18 Februari.