REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paul Alexander, pria yang hidup dengan paru-paru besi selama lebih dari 70 tahun, meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 pada Senin (11/3/2024) dalam usia 78 tahun. Ia terkenal dengan julukan "Manusia Paru-Paru Besi".
Menurut GoFundMe yang dibuat oleh Christopher Ulmer, ia bertemu dan mewawancarai Alexander pada 2022. Ulmer membagikan pernyataan dari saudara laki-laki Alexander yang mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah berdonasi pada kampanye GoFundMe sejak dimulai pada 2022.
"Hal ini memungkinkan dia menjalani beberapa tahun terakhirnya tanpa stres. Dana yang terkumpul juga akan dipakai untuk membiayai pemakamannya di masa sulit ini. Sungguh luar biasa membaca semua komentar dan mengetahui bahwa begitu banyak orang terinspirasi oleh Paul. Saya sangat bersyukur," ujar sang kakak, Philip Alexander.
Pada 26 Februari 2024, manajer media sosial Alexander berbagi dalam video TikTok bahwa Alexander telah dilarikan ke ruang gawat darurat setelah dinyatakan positif Covid-19 pada pekan sebelumnya. Dia menyebut Alexander dalam keadaan sangat berbahaya, apalagi dengan kondisinya.
"Untungnya mereka punya paru-paru besi di rumah sakit hanya untuk dia, dan dia bisa pulang akhir pekan ini, tapi sayangnya, dia masih lemah. Dia masih mengalami kebingungan. Dia kesulitan makan dan minum, jadi karena alasan itu kami akan menunda videonya lebih lama lagi," ucap sang manajer.
Dia memberi judul pada videonya, "Tolong ingatlah Paul dalam pikiran dan doamu ❤️????".
Alexander yang berasal dari Texas, Amerika Serikat terjangkit polio pada tahun 1952. Ketika itu, dia berusia enam tahun.
Sejak terinfeksi polio, Alexander lumpuh dari leher ke bawah. Setelah dirawat di rumah sakit, dia terbangun dan mendapati dirinya berada di dalam paru-paru besi, yaitu alat bantu pernapasan yang bekerja pada diafragma seseorang.
Kondisinya itu tidak menghalangi Alexander untuk membuat hidupnya bermakna. Dia akhirnya belajar cara bernapas sendiri untuk waktu yang singkat di luar paru-paru besi, menurut profilnya pada 2020.
Alexander juga lulus dari sekolah menengah di Dallas pada usia 21 tahun, menjadi orang pertama yang lulus tanpa menghadiri kelas secara fisik. Dia kemudian diterima di University of Texas, Austin, tempat dia belajar hukum.