REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menjelaskan sesuatu yang membuat doa seorang hamba Allah SWT segera terkabul.
Yaitu keadaan darurat, perasaan hina atau rendah diri di hadapan Allah SWT, dan perasan butuh atau fakir miskin di hadapan Allah Yang Mahakaya.
مَا طُلِبَ لَكَ شَيْءٌ مِثْلُ الْاِضْطِرَارِ، وَلَا أَسْرَعَ بِالْمَوَاهِبِ إِلَيْكَ مِثْلُ الذُّلَّةِ وَالْافْتِقَارِ
"Tidak ada sesuatu yang bisa membuat permintaan (doa) kamu segera terkabul laiaknya keadaan darurat, dan tidak ada sesuatu yang membuat kamu mendapatkan pemberian (karunia) lebih cepat (dari Allah) laiaknya rasa hina (rendah diri) dan rasa butuh (fakir miskin di hadapan Allah)." (Syekh Ibnu Athaillah, Al-Hikam)
Ustadz Salim Bahreisy dalam buku Terjemahan Al-Hikam menambah penjelasan Syekh Ibnu Athaillah dengan mungutip beberapa ayat Alquran.
Dia menerangkan bahwa orang yang terpaksa itu adalah yang merasa sudah tidak ada daya dan tidak ada kekuatan lain yang dapat menolongnya baik dari luar ataupun dari dirinya sendiri, kecuali satu yaitu Allah SWT saja yang dapat menolongnya.
Orang-orang yang demikianlah yang pasti segera tercapai hajat kebutuhannya. Itulah yang disebut "tauhid" meng-Esakan Allah SWT. Orang yang sedang dalam kondisi darurat itu bagaikan orang yang akan tenggelam di lautan atau tersesat di hutan belukar yang seram. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌ ۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Sungguh, Allah benar-benar telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu (pada saat itu) adalah orang-orang lemah. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah agar kamu bersyukur. (QS Ali Imran ayat 123). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
۞ اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
“Sesungguhnya sedekah itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin . . . . . .” (QS At-Taubah Ayat 60)
Seseorang yang terpaksa karena benar-benar telah merasa tidak ada lagi yang dapat menolongnya kecuali rahmat karunia Allah SWT, sebab dia sendiri telah begitu miskin dari segala apa yang dapat digunakan untuk memancing (berusaha/ ikhtiar) mendapatkan sesuatu dari Allah SWT.