REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang juga merupakan kader PKB memberikan tanggapannya soal dirinya yang disebut-sebut akan masuk ke bursa calon gubernur DKI Jakarta 2024. Ia hanya tersenyum saat ditanya hal itu.
Kendati demikian, Ida mengatakan partainya akan membahas lebih lanjut soal pemilihan gubernur DKI Jakarta itu.
"Nanti akan dibicarakan lebih lanjut dengan partai," kata Ida di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Menurutnya, internal PKB saat ini masih fokus menyelesaikan hasil pemilu legislatif. Sehingga pembahasan soal pilgub belum dilakukan lebih lanjut.
"Ini masih tahapannya di DPP masih ngurusin pileg. Jadi belum sampai ke situ," kata dia.
Ida pun bersyukur atas jumlah suara yang diperolehnya untuk lolos di kursi parlemen meski masih menunggu hasil pengumuman dari KPU. Dari hasil rekapitulasi suara KPU yang ditetapkan pada 9 Maret 2024, Ida Fauziyah memperoleh total 60.180 suara di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II.
"Ini masih kita masih bersyukur karena dapat amanah. Jadi tahapannya juga belum pengumuman KPU. Jadi kita sudah tahu, saya sudah tahu bahwa lolos satu di antara tujuh kursi di dapil DKI," ujarnya.
Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mempersiapkan dua kadernya untuk diusung sebagai calon gubernur (cagub) Pilkada DKI Jakarta 2024. Salah satunya adalah pembantu Presiden Jokowi, yakni Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah.
"Kalau PKB untuk DKI banyak stok, ada anggota DPR RI terpilih Jaksel Bu Ida Fauziah, ada ketua DPP PKB yang juga terpilih jadi anggota DPR RI di Jaktim Pak Hasbiallah Ilyas," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB, Hasanuddin Wahid saat konferensi pers usai bertemu elite Partai Nasdem dan PKS untuk membahas Pilkada DKI 2024, di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2024) malam.
Hasanudin menyebut, PKB sebenarnya punya kader lainnya "yang punya nama besar" dan bisa diusung menjadi cagub DKI. Hanya saja, kini baru nama Ida dan Hasbiallah yang bisa dipastikan bakal mewarnai bursa kandidat cagub DKI.
Dia mempersilakan elite Nasdem dan PKB untuk mempertimbangkan kelayakan Ida dan Hasbiallah menjadi cagub. Apabila dua tokoh tersebut dianggap belum layak menduduki kursi DKI 1, maka PKB terbuka untuk mengusung nama lain.
