Selasa 05 Aug 2025 08:26 WIB

PDIP Jadi Partai Penyeimbang, PKB: Kami Hormati Sikap itu

PKB persilahkan PDIP jadi partai penyeimbang.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Waketum PKB Jazilul Fawaid.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Waketum PKB Jazilul Fawaid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menghargai keputusan PDIP yang memilih jalur sebagai partai penyeimbang. Dengan demikian, PDIP tak menjadi oposisi bagi pemerintahan Prabowo-Gibran

Ketua Fraksi PKB DPR RI, Jazilul Fawaid, tak ambil pusing atas sikap PDIP itu. Gus Jazil tak menjawab panjang lebar soal sikap politik PDIP yang terkesan mengambang.

Baca Juga

"Kami hormati sikap itu," kata Gus Jazil kepada Republika, Senin (4/8/2025).

Sementara itu, Ketua DPP PKB Daniel Johan berpendapat serupa. Daniel ogah menjelaskan detail mengenai respon partainya terhadap sikap PDIP. Daniel menekankan pentingnya indepedensi bagpartai dalam bersikap. Independensi PDIP inilah yang dihormati PKB.

"Itu sikap independen masing-masing partai," ujar Daniel.

Sebelumnya, Ketum PDIP terpilih Megawati Soekarnoputri menegaskan posisi partainya bagi pemerintahan Prabowo Subianto. Megawati menempatkan partainya sebagai partai penyeimbang.

Hal itu dikatakan Megawati dalam pidatonya saat hari kedua kongres keenam PDIP di Badung, Bali pada Sabtu (2/8/2025). Megawati memilih tak beroposisi dengan pemerintah.

"PDIP tidak memposisikan sebagai oposisi dan juga tidak semata-mata membangun koalisi kekuasaan," kata Megawati.

Megawati menyampaikan sikap itu sesuai dengan prinsip yang dipegang PDIP. Megawati berharap partai penyeimbang dapat memastikan pembangunan sesuai kepentingan rakyat.

"Kita adalah partai ideologis yang berdiri di atas kebenaran, berpihak pada rakyat, dan bersikap tegas sebagai partai penyeimbang demi menjaga arah pembangunan nasional tetap berada dalam rel konstitusi dan kepentingan rakyat banyak," ujar Megawati. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement