Senin 18 Mar 2024 23:33 WIB

Pupuk Indonesia Penuhi 100 Persen Mandat Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Pada 2023, Pupuk Indonesia berhasil merealisasikan 18,8 juta ton hasil produksi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi mendukung komitmen global dalam Konferensi Tingkat Tinggi PBB untuk mengurangi emisi karbon dunia atau 28th Conference of Parties (COP28).
Foto: Pupuk Indonesia
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi mendukung komitmen global dalam Konferensi Tingkat Tinggi PBB untuk mengurangi emisi karbon dunia atau 28th Conference of Parties (COP28).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) melanjutkan komitmen dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan melalui berbagai inovasi. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan perusahaan berhasil memenuhi 100 persen target penugasan pemerintah dengan menyalurkan 6,19 juta ton pupuk bersubsidi kepada petani. 

"Kinerja positif ini berhasil ditorehkan perusahaan di tengah tantangan global yang kompleks pada 2023, seperti perubahan iklim dan konflik geopolitik yang mempengaruhi harga komoditas pupuk," ujar Rahmad di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Rahmad mengatakan, Pupuk Indonesia tak sekadar bertahan, namun berhasil melewati 2023 dengan perkembangan secara positif. Tahun ini, lanjut Rahmad, Pupuk Indonesia akan tetap teguh pada komitmen meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan melalui inovasi dan kinerja terbaik.

"Pada 2023, Pupuk Indonesia berhasil merealisasikan 18,8 juta ton hasil produksi, yang terdiri atas pupuk 11,6 juta ton dan nonpupuk 7,1 ton," ucap Rahmad.

Rahmad menyampaikan Pupuk Indonesia memastikan proses distribusi pupuk berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Mulai dari digitalisasi proses penebusan pupuk menggunakan aplikasi I-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) serta berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan.

Rahmad menjelaskan aplikasi I-Pubers sendiri merupakan hasil kolaborasi Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian (Kementan). Aplikasi ini ditujukan untuk memudahkan para petani dalam proses penebusan pupuk subsidi dengan menerapkan data yang terintegrasi di mitra distributor (kios) antara daftar penerima subsidi e-alokasi dengan data stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia.

"Per 1 Februari 2024, implementasi i-Pubers telah mencapai 100 persen secara nasional dan tersedia di lebih dari 27 ribu kios di seluruh pelosok negeri," kata Rahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement