REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Meski periode Satuan Tugas Ramadhan & Idul Fitri (Satgas RAFI) 2024 belum dimulai, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan bergerak cepat turun langsung ke lapangan untuk memonitor langsung kesiapan pasokan dan layanan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kesiapan lebaran 2024, dimulai dari kesiapan avtur di Aviation Fuel Terminal (AFT) Kualanamu, Medan, belum lama ini.
Riva menyatakan bahwa pasokan avtur untuk Bandara Internasional Kualanamu sangat krusial, mengingat bandara ini adalah yang terbesar di pulau Sumatera. Bandara ini juga menjadi titik suplai untuk kebutuhan avtur di sejumlah bandara lainnya wilayah Sumatera Utara, seperti Bandara Polonia, serta bandara di wilayah Pinangsori, Silangit, dan Binaka.
"Pasokan avtur untuk Bandara Internasional Kualanamu mencapai sekitar 50 persen dari total penyaluran avtur bandara udara di pulau Sumatera. Bandara ini juga melayani pengisian bahan bakar untuk rata-rata 59 pesawat udara per harinya,” jelas Riva.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan sekaligus memastikan penyaluran avtur yang tepat waktu, akurat, dan efisien, Riva menambahkan, upaya inovasi di lini bisnis aviasi juga terus dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga. Diantaranya adalah melalui inovasi Pertamina yakni PADMA (Pertamina Aviation Fuel Delivery Management), yaitu manajemen pengisian bahan bakar ke pesawat udara yang terintegrasi mulai dari pencatatan, penjadwalan, dan verifikasi volume pengisian avtur.
"Program ini sudah diterapkan di 6 AFT termasuk di AFT Kualanamu dan akan terus kami perluas untuk meningkatkan pelayanan pengisian untuk pesawat udara. Menjadi komitmen kami untuk selalu mengedepankan aspek five zero, yakni zero accident, zero delay, zero off-spec, zero tolerance, dan zero mistake,” kata Riva.