Selasa 19 Mar 2024 20:41 WIB

Studi Visa: 92 Persen Masyarakat Indonesia Gunakan Dompet Digital

Penggunaan uang tunai terus menurun yaitu jadi 80 persen di 2023

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman menjelaskan laporan Visa Consumer Payment Attitudes Study 2023 di Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman menjelaskan laporan Visa Consumer Payment Attitudes Study 2023 di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Visa merilis laporan Visa Consumer Payment Attitudes Study 2023 di Indonesia yang terbaru pada hari ini (19/3/2024). Dalam laporan tersebut menunjukan budaya nontunai atau cashless semakin marak di tengah masyarakat Indonesia. 

“Pembayaran melalui dompet digital terus mengalami peningkatan dengan penggunaan tertinggi sebesar 92 persen di kalangan masyarakat Indonesia, angka yang serupa dengan tahun lalu. Sementara uang tunai menurun menjadi 80 persen dari sebelumnya 84 persen pada  2022,” kata Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman di Jakarta, Selasa (19/3/2024). 

Dia menjelaskan, pergeseran ke digital tersebut semakin terasa karena studi tersebut menunjukkan masyarakat Indonesia semakin banyak menggunakan berbagai mode opsi pembayaran nontunai. Terutama dalam dompet digital.

Riko menuturkan terjadi sedikit penurunan dari sisi kebiasaan tidak membawa uang tunai dari 67 persen pada 2022 menjadi 64 persen pada 2023. Hal tersebut dikarenakan kembalinya kebiasaan prapandemi masih terdapat peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan angka 2021 sebesar 61 persen. 

Perilaku nontunai di negara tersebut didorong oleh generasi muda dari segmen Gen Z (76 persen) dan Gen Y (69 persen). Hampir tiga dari lima orang di antaranya telah berhasil mengadopsi gaya hidup cashless.

Para konsumen ini telah berhasil tidak menggunakan uang tunai selama 10 hari. “Pergeseran ini sejalan dengan meningkatnya penerimaan pedagang atau merchant terhadap pembayaran nontunai, terutama di sektor-sektor seperti makanan dan minuman (82 persen) pembelian di toko serba ada (81 persen), dan transaksi di supermarket (77 persen),” jelas Riko. 

Riko menuturkan, masyarakat Indonesia semakin nyaman dengan pembayaran nontunai yang menandakan keberlanjutan pergeseran menuju masyarakat yang mengutamakan transaksi digital. Transisi tersebut didorong oleh semakin diterimanya berbagai metode pembayaran digital di berbagai jenis merchant. 

“Sebagai pemimpin global dalam solusi pembayaran, Visa berkomitmen untuk turut memajukan pembayaran digital di Indonesia, dengan mengedepankan teknologi contactless kami dalam memfasilitasi pengalaman pembayaran yang lancar, aman, dan anti repot,” ungkap Tiko. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement