Senin 25 Mar 2024 12:19 WIB

Tingkatkan Kompetensi, PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

Studi banding untuk meningkatkan edukasi kepada nasabah dalam dunia Batik Ecoprint

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mendorong nasabah PNM untuk mendapatkan pelatihan sebagai upaya membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebanyak 12 nasabah PNM Mekaar dari berbagai daerah sejak tanggal 20-21 Februari 2024 melakukan kegiatan studi banding untuk meningkatkan edukasi dan ilmu baru kepada nasabah dalam dunia Batik Ecoprint di Galery batik puspita mekar, Laweyan, Solo.
Foto: dok PNM
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mendorong nasabah PNM untuk mendapatkan pelatihan sebagai upaya membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebanyak 12 nasabah PNM Mekaar dari berbagai daerah sejak tanggal 20-21 Februari 2024 melakukan kegiatan studi banding untuk meningkatkan edukasi dan ilmu baru kepada nasabah dalam dunia Batik Ecoprint di Galery batik puspita mekar, Laweyan, Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mendorong nasabah PNM untuk mendapatkan pelatihan sebagai upaya membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebanyak 12 nasabah PNM Mekaar dari berbagai daerah sejak tanggal 20-21 Februari 2024 melakukan kegiatan studi banding untuk meningkatkan edukasi dan ilmu baru kepada nasabah dalam dunia Batik Ecoprint di Galery batik puspita mekar, Laweyan, Solo.

Batik Ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang proses produksinya menggunakan pewarna alami yang berasal dari tanin atau warna daun, akar atau batang yang diaplikasikan pada kain, setelah itu kain tersebut direbus. Singkatnya batik Ecoprint adalah batik yang dimana cara pembuatannya membatik dengan menjiplak daun yang kemudian direbus.

Kegiatan pelatihan ini sejalan dengan tiga modal yang diberikan PNM kepada nasabahnya, yaitu modal finansial yang diberikan melalui pembiayaan kepada nasabah PNM Mekaar. Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah.

Kemudian, modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan/studi banding, serta berbagi info dan pengalaman.

Pemimpin Cabang PNM Solo, Ananto Seno bersyukur terhadap terselenggaranya studi banding di solo yang diikuti oleh nasabah PNM Mekaar dari berbagai pelosok Indonesia.

Pihaknya sebagai tuan rumah sangat senang dan bangga sebagai bagian dari kegiatan tersebut. Kegiatan studi banding merupakan wujud komitmen PNM sebagai lembaga pemberdayaan UMKM yang tidak hanya memberikan modal uang tetapi juga modal intelektual dan modal jaringan/sosial. 

"Antusiasme yang ditunjukan nara sumber serta peserta  menghapus rasa lelah peserta dan penyelenggara. Semoga ilmu yang diperoleh bisa dikembangkan didaerah masing masing peserta dan yang paling penting lagi adalah meningkatkan jejaring antar peserta dan narasumber. Terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, semoga semakin banyak nasabah PNM Mekaar yang dapat kami bantu lewat program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).” ujar Ananto Seno. 

PNM melalui program PKU (Pengembangan Kapasitas Usaha) dengan tema #CariTauLangkahBaru telah melakukan program studi banding sejak tahun 2022, sudah ada sekitar 200 lebih nasabah yang mendapatkan pembekalan khusus untuk sektor usahanya masing-masing.

Iryanti Setiyono, salah satu nasabah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNM), berbagi pengalamannya setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh PNM. Ia mengungkapkan, sebelum mengikuti pelatihan, ia masih dalam tahap belajar tentang bahan pewarnaan untuk batik tulis dan ecoprint. Namun, selama pelatihan, Iryanti mendapatkan ilmu baru mengenai perbandingan bahan pewarna yang baik serta teknik pembuatan ecoprint yang efektif.

"Setelah pelatihan, saya sudah memulai untuk mengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan pasca studi banding kemarin," ujar Iryanti. Ia berencana untuk mengembangkan usahanya dengan mengombinasikan teknik ecoprint dan batik tulis agar lebih bervariasi dan menarik minat konsumen.

PNM merupakan lembaga pembiayaan dan pendampingan perempuan prasejahtera di Indonesia melalui sektor usaha ultra mikro.  PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk juga dilakukan. Hingga kini sudah ada 15,2 juta nasabah PNM di seluruh Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement