Jumat 29 Mar 2024 17:10 WIB

Meski Bukan Uang Baru, Ribuan Warga Antusias Tukar Uang Lebaran

Warga mendaftar secara online

Rep: Bayu Adji P / Red: Lida Puspaningtyas
Warga menghitung uang pecahan baru saat berlangsung layanan penukaran uang keliling di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (26/3/2024). Menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah warga mulai menukarkan uang receh untuk dibagikan saat hari raya. Bank Indonesia menyiapkan uang layak edar sebesar Rp 197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada momen Ramadhan dan Idul Fitri.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menghitung uang pecahan baru saat berlangsung layanan penukaran uang keliling di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (26/3/2024). Menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah warga mulai menukarkan uang receh untuk dibagikan saat hari raya. Bank Indonesia menyiapkan uang layak edar sebesar Rp 197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada momen Ramadhan dan Idul Fitri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antrean panjang terlihat mengular di bagian teras depan Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2024) siang. Ribuan orang yang datang itu tak lain untuk menukarkan uang pecahan baru di Kas Keliling Terpadu yang dibuka oleh Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan.

Encep Saputra (26 tahun) adalah salah satu orang yang ikut mengantre siang itu. Sudah lebih dari satu jam, nomor antreannya tak juga dipanggil oleh petugas. Padahal, lelaki asal Jakarta Utara itu mengaku sudah mendaftar untuk menukarkan uang di Kas Keliling Terpadu Istora Senayan secara daring beberapa hari sebelumnya.

Baca Juga

"Belum dapat panggilan. Ini lagi nungguin," kata dia kepada Republika, Jumat (29/3/2024).

Menurut dia, proses penukaran uang di Kas Keliling Terpadu Istora Senayan cukup mudah. Pendaftarannya pun dapat dilakukan secara daring hanya dengan bermodal KTP.

Setelah mendaftar secara daring, Encep mengaku mendapatkan barcode dari BI sebagai tiket masuk ke tempat penukaran uang yang dipilihnya. Kemudian, ia hanya tinggal datang untuk melakukan penukaran.

"Kalau daftar online itu agak cepat prosesnya. Ribetnya hanya tidak bisa diwakilkan. Saya misalnya kerja, tidak bisa diwakilkan, jadi buang-buang waktu," kata dia yang menukarkan uang untuk memberi angpau ke anak-anak saat Lebaran nanti.

Salah seorang warga lainnya, Zidan (22), mengaku tak banyak mengalami masalah untuk menukarkan uang di Kas Keliling Terpadu Istora Senayan. Laki-laki yang mendaftar secara daring itu hanya sedikit kesal karena harus mengantre cukup lama.

"Antre doang yang lama. Tadi di depan panjang antreannya hanya untuk menunjukkan barcode dan KTP," kata dia.

Setelah diperbolehkan masuk, warga tinggal menunggu panggilan untuk diverifikasi. Setelahnya, warga tinggal menuju loket penukaran uang yang berada di bagian dalam.

Zidan mengaku sengaja menukarkan uang untuk kebutuhan Lebaran. Pasalnya, anak-anak terlihat lebih senang apabila diberikan angpau uang yang baru.

"Sebenarnya kasih uang lama dan baru itu sama saja. Namun kalau anak kecil senang sama duit baru. Disimpen aja tuh, nggak dijajanin sama dia," kata dia.

Salah seorang warga lainnya, Alung (28 tahun) mengaku tak terlalu terkendala dengan persyaratan untuk menukarkan uang. Namun, ia hanya mengeluhkan waktu tunggu yang sangat lama khusus untuk warga yang mendaftar secara offline atau mendaftar di tempat.

Ia mengaku harus datang sejak pukul 05.30 WIB ke Istora Senayan untuk mendapatkan nomor antrean penukaran uang. Namun, nomornya itu baru dipanggil pada sekitar pukul 13.30 WIB.

"Prosesnya itu kami pagi hanya ambil nomor antrean. Dipanggil itu baru setelah Sholat Jumat, jam setengah dua," kata dia.

Selain itu, Alung menambahkan, warga yang mendaftar langsung juga tak bisa leluasa memilih pecahan uang baru yang diinginkan. Ia mencontohkan, warga yang mendaftar langsung pada hari ini tidak mendapatkan uang pecahan 5.000 karena kehabisan.

Ia berharap, ke depan BI dapat lebih adil dalam memberikan pelayanan kepada warga yang mendaftar secara daring maupun secara langsung di lokasi. Pasalnya, tidak setiap orang memiliki kemampuan untuk mendaftar secara daring.

"Harapan ke depan, lebih adil lagi kepada para pendaftar offline. Kalau online bisa dapat kuota 5.000, offline juga segitu. Penukaran juga bisa lebih maksimal," kata dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, total warga yang datang ke Kas Keliling Terpadu Istora Senayan sepanjang Jumat mencapai lebih dari 5.000 orang. Mayoritas warga yang datang telah melakukan pendaftaran secara daring. Hanya terdapat kuota 200 untuk warga yang hendak melakukan pendaftaran langsung di lokasi.

"Kalau offline, itu dikasih tiket dari tadi pagi. Soalnya dijatah yang offline. Harusnya cuma 200 tiket per hari, tapi tadi ditambah karena banyak yang datang," kata salah seorang petugas keamanan di Istora Senayan.

Menurut dia, jumlah warga yang datang pada hari kedua penukaran uang di Istora Senayan meningkat hampir dua kali lipat dibanding pada Kamis (28/3/2024). Pasalnya, pada Kamis kemarin, hanua sekitar 2.500 orang yang datang untuk menukarkan uang.

Adapun layanan Kas Keliling Terpadu Istora Senayan telah dibuka sejak Kamis kemarin. Layanan itu akan terus dibuka hingga Ahad (31/3/2024). Layanan Kas Keliling Terpadu Istora Senayan dibuka pada pukul 10.00-15.00 WIB.

Selain di Istora Senayan, jadwal penukaran uang dari BI di wilayah Jabodebek juga akan dilakukan pada 2-5 April dalam kegiatan BI Peduli Mudik di Rest Area KM 57.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement