Jumat 29 Mar 2024 18:27 WIB

Sakinah Finance dan ESQ Kemanusiaan Berkolaborasi Tingkatkan Literasi Ekonomi Syariah

Peningkatan literasi ekonomi berbarengan dengan Pesantren Harapan Peduli Disabilitas

Murniati Mukhlisin, Ketua Yayasan Amaliah Keluarga Sakinah Indonesia (YAKSI), dan Lea Sri Endari Irawan, Ketua Umum ESQ Kemanusiaan, melakukan penandatanganan kerjasama di Masjid Muslim Billionaire, Cinangneng, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.  Acara tersebut merupakan bagian dari agenda Pesantren Harapan Peduli Disabilitas yang diselenggarakan oleh ESQ Kemanusiaan.
Foto: dok istimewa
Murniati Mukhlisin, Ketua Yayasan Amaliah Keluarga Sakinah Indonesia (YAKSI), dan Lea Sri Endari Irawan, Ketua Umum ESQ Kemanusiaan, melakukan penandatanganan kerjasama di Masjid Muslim Billionaire, Cinangneng, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Acara tersebut merupakan bagian dari agenda Pesantren Harapan Peduli Disabilitas yang diselenggarakan oleh ESQ Kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Yayasan Amaliah Keluarga Sakinah Indonesia dan ESQ Kemanusiaan berkolaborasi dalam program Pelatihan dan Literasi Keuangan Keluarga Syariah, Konsultasi, serta Riset dan Publikasi Keuangan Keluarga Syariah. Dalam realisasinya akan diadakan pemberdayaan komunitas disabilitas melalui persiapan bekerja di berbagai bidang ekonomi syariah dan mandiri untuk berbisnis syariah.

Sebelumnya, Murniati Mukhlisin, Ketua Yayasan Amaliah Keluarga Sakinah Indonesia (YAKSI), dan Lea Sri Endari Irawan, Ketua Umum ESQ Kemanusiaan, melakukan penandatanganan kerjasama di Masjid Muslim Billionaire, Cinangneng, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.  Acara tersebut merupakan bagian dari agenda Pesantren Harapan Peduli Disabilitas yang diselenggarakan oleh ESQ Kemanusiaan. 

Turut hadir juga CEO Masjid Muslim Billionaire, Beben Wahyudi Nasution, dan Coach Ramdhani dari ESQ. Rangkaian acara hari ini adalah penyampaian motivasi, penyerahan mushaf Al-Qur'an isyarat, dan berbuka puasa bersama.

Murniati berharap kerja sama ini akan meningkatkan indeks literasi ekonomi syariah dari 28,3 persen menjadi 50 persen sesuai target yang ditentukan oleh Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah  (KNEKS) sekaligus Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin. 

“Dengan adanya literasi syariah yang baik, para penyandang disabilitas akan dapat mengatur keuangan keluarganya dengan baik, terhindar dari penipuan investasi dan pinjaman bodong, serta mempersiapkan dirinya untuk bekerja dan berbisnis sesuai prinsip syariah” ujar Murniati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement