BPOM Maluku Awasi Takjil di Sejumlah Lokasi, Hasilnya Aman dari Bahan Berbahaya

Red: Qommarria Rostanti

Sabtu 30 Mar 2024 23:55 WIB

Petugas BPOM melakukan pengujian cepat pada produk takjil (ilustrasi). BPOM Maluku menyatakan takjil yang dijual di sejumlah lokasi di kabupaten/kota di Maluku aman dari kandungan berbahaya. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay Petugas BPOM melakukan pengujian cepat pada produk takjil (ilustrasi). BPOM Maluku menyatakan takjil yang dijual di sejumlah lokasi di kabupaten/kota di Maluku aman dari kandungan berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, MALUKU -- Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Maluku menyatakan jajanan takjil yang dijual pedagang di sejumlah lokasi di kabupaten dan kota di Maluku aman dari kandungan bahan berbahaya seperti boraks, formalin, rodhamin, methanyl yellow, dan lainnya.

"Pengawasan jajanan takjil pada Ramadhan 1445 Hijriah dilakukan di lima kabupaten dan kota di Provinsi Maluku, hasilnya pangan aman dari kandungan bahan berbahaya seperti boraks, formalin, rodhamin, methanyl yellow dan lainnya, " kata Kepala BPOM Maluku, Tamran Ismail, di Ambon, Sabtu (30/3/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan, 26 sampel yang diperiksa dari dua lokasi berbeda di Kota Ambon yakni Waihaong depan Masjid Alfatah dan Batu Merah hasil pengujian dinyatakan negatif dari bahan berbahaya. "Dari 26 sampel untuk metanil yellow dan formalin diuji di mobil laboratorium keliling dan hasilnya semua negatif dari bahan berbahaya, " katanya.

Ia mengatakan, untuk sampel yang diperiksa berbagai jenis seperti gorengan, puding, es buah, tahu, pempek, dan lainnya. Metode pengujian sampel menggunakan sistem rapid test kit atau pengujian cepat untuk menguji reaksi kimia yang terkandung dalam makanan. Waktu pengujian untuk rhodamin B reaksinya bisa diketahui dalam waktu lima menit.