REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Dr Ahmed Al Tayeb menyampaikan pemaparan tentang keutamaan malam Lailatul Qadar yang merupakan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Alquran, sebagai berikut:
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ "Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS Al Qadr ayat 2-3)
Imam Al-Tayeb menuturkan, malam Lailatul Qadar adalah berarti pengampunan, penerimaan amal ibadah, dan pembebasan dari api neraka. "Ibadah di malam itu lebih baik dari ibadah seribu bulan," kata dia dilansir laman Masrawy, Senin (1/4/2024).
Dia melanjutkan, malaikat turun ke bumi di malam mulia tersebut untuk memberi salam kepada para mukmin yang berpuasa dan memohonkan ampun bagi mereka. Dia juga menyinggung soal keutamaan dan keagungan malam Lailatul Qadr yang Allah sembunyikan di 10 hari terakhir Ramadhan.
"Hal itu agar umat Muslim berupaya mencarinya dan menjemputnya untuk mendapatkan kebaikan malam tersebut. Malam Lailatul Qadar tidaklah seperti yang beberapa orang kira, tetapi yang dimaksud adalah meningkatkan amal ibadah," tuturnya.
Di antara amal ibadah yang perlu ditingkatkan, yaitu sholat, istighfar, tilawah Alquran, dan memohon rahmat dari Allah. "Karena di malam itulah Allah menerima apa yang tidak Dia terima di malam lainnya," tutur Imam Al Tayeb.
Dalam beberapa hadits, disebutkan mengenai perkiraan kapan malam Lailatul Qadar. Di antaranya sebagai berikut:
عن ابنِ عبَّاس رضِيَ اللهُ عنهُما أنَّ النبيَّ-صلَّى الله عليه وسلَّمَ-قال:" الْتمِسوها في العَشر الأواخِر من رمضانَ؛ لَيلةَ القَدْر في تاسعةٍ تَبقَى، في سابعةٍ تَبقَى، في خامسةٍ تَبْقَى".
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Carilah Lailatul Qadar di 10 malam terakhir bulan Ramadhan, pada malam yang kesembilan, malam yang ketujuh, dan malam yang kelima." (HR Bukhari). Hadits lain juga menyebutkan demikian, sebagai berikut:
عن عُبادةَ بن الصَّامتِ قال: خرَج النبيُّ-صلَّى الله عليه وسلَّمَ-ليُخبِرَنا بليلةِ القَدْر، فتَلاحَى رجُلانِ من المسلمين، فقال:" خرجتُ لأُخبِرَكم بليلةِ القَدْر، فتَلاحَى فلانٌ وفلانٌ؛ فرُفِعتْ! وعسى أنْ يكونَ خيرًا لكم؛ فالْتمِسوها في التَّاسعةِ والسَّابعةِ والخامسةِ".
Diriwayatkan dari Ubadah bin al-Shamit, dia berkata, "Rasulullah SAW keluar untuk menjelaskan tentang Lailatul Qadar dan adanya dua orang Muslim yang saling berdebat (tentang Lailatul Qadar)." Kemudian Nabi SAW bersabda, "Aku datang untuk menjelaskan Lailatul Qadar kepada kalian. Namun fulan dan fulan saling berdebat sehingga diangkatlah (Lailatul Qadar). Semoga itu baik buat kalian. Karena itu, carilah Lailatul Qadar pada hari kesembilan, ketujuh dan kelima."(HR Bukhari dan Muslim)
Sumber: masrawy