REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Standar wasit di Liga Primer telah menurun pada musim ini. Pendapat ini disampaikan pelatih Burnley Vincent Kompany pada Senin (1/4/2024). Eks bek Manchester City ini bergabung dengan banyaknya pengkritik performa wasit Inggris setelah sejumlah keputusan kontroversial.
Tim asuhan Kompany bermain dengan 10 pemain saat melawan Chelsea pada Sabtu (30/3/2024) dan pelatih Belgia itu mendapat kartu merah karena memprotes keputusan tendangan penalti.
Klub yang terancam degradasi, yang berada di peringkat ke-19 klasemen dengan delapan pertandingan tersisa, bermain imbang 2-2 melawan Chelsea di Stamford Bridge.
“Rasa frustrasinya datang karena ini adalah serangkaian kesalahan dan selalu menjadi perdebatan,” kata Kompany kepada wartawan.
Menurut dia, keputusan wasit berdampak kepada poin dan musim Burnley. Keputusan-keputusan ini membuat ia merasa lebih marah. Namun ketika momen serupa berulang, Kompany sadar ia harus melakukan yang terbaik untuk tidak bereaksi.
"Saya harap itu tidak terjadi lagi musim ini. Saya terus mengatakan apa yang saya pikirkan, saya tidak akan menghindar. Saya sudah mengatakannya kepada ofisial, bahwa wasit tidak cukup baik musim ini. Saya mengatakannya dengan cara yang konstruktif," kata Kompany.
“Tahun lalu saya mengatakan bahwa wasit Inggris adalah yang terbaik di dunia, saya merasa selalu ada akal sehat yang diterapkan. Tahun ini, saya tidak merasa seperti ini.”
Mantan kapten City itu mengaku telah meminta maaf kepada ofisial usai pertandingan Chelsea. Burnley menjamu tim peringkat 10 Wolverhampton Wanderers pada Rabu (3/4/2024) dini hari WIB.
“Yang kami minta hanyalah mendapat peluang, jadi jika antara sekarang dan akhir musim kami punya satu peluang, itu sudah cukup bagi kami,” kata Kompany. “Kami hanya akan berjuang dan bekerja sekeras siapa pun untuk mendapatkan kesempatan itu, namun delapan pertandingan berikutnya tidak mendefinisikan klub ini.”