Senin 01 Apr 2024 23:17 WIB

Everton Bukukan Kerugian Rp 1,78 Triliun untuk Musim 2022-23

Everton terancam hukuman tambahan yang berpotensi menyeret ke zona degradasi.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Para pemain Everton
Foto: AP Photo/Dave Thompson
Para pemain Everton

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Everton membukukan kerugian sebesar 89,1 juta poundsterling atau sekira Rp 1,78 triliun untuk musim 2022-23. Jumlah ini hampir dua kali lipat angka dari tahun sebelumnya, saat mereka menunggu hasil banding terhadap tuduhan pelanggaran kedua dalam aturan keuntungan dan keberlanjutan (PSR). 

Dalam laporan terbaru mereka yang dirilis pada Ahad, Everton mengaitkan sebagian kerugian tersebut dengan penangguhan semua perjanjian sponsorship komersial dengan perusahaan Rusia USM Holdings, MegaFon, dan Yota setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga

Ini menandai kerugian enam tahun berturut-turut bagi klub Merseyside, yang membukukan kerugian sebesar 44,7 juta poundsterling atau sekira Rp 894,6 miliar pada 2021-2022, dengan kerugian mereka selama tiga musim terakhir berjumlah hanya di bawah 255 juta poundsterling atau sekira Rp 5,10 triliun.

Menurut pedoman Liga Primer, klub berisiko melanggar aturan PSR jika mereka mengalami kerugian lebih dari 105 juta poundsterling atau sekira Rp 2,10 triliun selama tiga musim, atau 35 juta poundsterling atau sekira Rp 700,4 miliar per tahun.