REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko optimistis masa transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke presiden terpilih Prabowo Subianto bisa berjalan baik. Dia mengatakan, pemerintah akan menyiapkan dengan baik seluruh proses transisi sehingga berjalan lancar.

"Ya optimis lah. Kita harus optimis. Kita harus optimis semua kita siapkan dengan baik," kata Moeldoko di gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip pada Selasa (2/4/2024).

Baca: Mengenal Pangdam Jaya Mayjen M Hasan, Eks Pengawal Jokowi

Karena itu, kata Moeldoko, pemerintah akan selalu memastikan efektivitas dari pelayanan setiap kementerian. Layanan yang diberikan kepada masyarakat pun dijaga agar selalu maksimal.

"Makanya sampai sekarang kita selalu menghitung efektivitas dari pelayanan yang harus dilakukan oleh kementerian, tidak boleh sedikit pun berkurang. Apapun situasinya pelayanan terhadap publik harus terjaga dengan baik," ujar eks panglima TNI tersebut.

Moeldoko pun mengatakan, KSP akan memberikan layanan terbaiknya kepada siapapun yang membutuhkan informasi. "Selama ini belum ada komunikasi dengan kantor kami. Jadi kita prinsipnya kita memberikan yang terbaik. Siapa pun, kalau perlu informasi-informasi, kita siap pada dasarnya," ungkap Moeldoko.

Baca: SBY dan Prabowo, Penghuni Paviliun 5A Akmil yang Jadi Presiden

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memastikan, ada masa transisi pemerintahan Jokowi ke pemerintahan kabinet berikutnya. Menurut dia, transisi pemerintahan akan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi.

Dia pun menyebut, proses transisi akan berjalan dalam waktu dekat. "Ya insya Allah akan dipimpin langsung Presiden Joko Widodo dan saya kira tidak lama itu. Tapi saya yakin pasti akan baik mulus dan dalam waktu yang sangat cepat," ujarnya.

Ali Ngabalin juga menyebut pembentukan tim transisi merupakan kewenangan presiden. "Ada (tim transisi). Kewenangan presiden. Insya Allah mulus cepet dan adem-adem saja," kata politikus Partai Golkar tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika