Selasa 02 Apr 2024 09:20 WIB

Guru Ngaji Hingga Marbot Masjid di Indramayu Terima Bantuan  

Total bantuan yang disalurkan senilai Rp 2,4 miliar

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Bantuan paket lebaran untuk marbot dan guru ngaji (Ilustrasi)
Foto: istimewa/doc humas
Bantuan paket lebaran untuk marbot dan guru ngaji (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU---Para guru ngaji hingga marbot masjid di Kabupaten Indramayu menerima bantuan pada bulan Ramadhan ini. Dana bantuan itu bersumber dari Baznas maupun APBD Kabupaten Indramayu. Penyaluran bantuan itu dilakukan oleh Bupati Indramayu, Nina Agustina, saat melaksanakan Safari Ramadhan 1445 Hijriah di wilayah eks Kawedanan Karangampel, yang dipusatkan di Desa Jayalaksana, Kecamatan Kedokan Bunder, Senin (1/4/2024).

Total bantuan yang disalurkan itu senilai Rp 2,4 miliar. Yakni, diperuntukan bagi marbot masjid, sembako bagi lansia, siswa tidak mampu, honorarium imam masjid dan guru ngaji, serta honorarium guru MDTA yang ada di Kecamatan Juntinyuat, Karangampel, Krangkeng, dan Kedokan Bunder.

Baca Juga

Ketua Baznas Kabupaten Indramayu, Aspuri mengatakan, bantuan yang berasal dari dana Baznas di wilayah eks Kawedanan Karangampel itu terdiri dari bantuan untuk marbot masjid sebesar Rp 20.500.000, sembako bagi lansia sebesar Rp 4.920.000 dan bantuan untuk siswa tidak mampu sebesar Rp 177.500.000.

‘’Terima kasih kepada para muzakki atau pemberi zakat yang telah diserahkan kepada Baznas. Kami salurkan dana zakatnya kepada para mustahik,’’ kata Aspuri. 

Sementara itu, untuk penyaluran bantuan yang bersumber dari APBD Kabupaten Indramayu, terdiri dari honorarium imam masjid dan guru ngaji sebesar Rp 98.400.000 dan honorarium guru MDTA sebesar Rp 2.178.000.000.

Bupati Indramayu, Nina Agustina, seperti yang disampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Discapil) Kabupaten Indramayu, Akhmad Budiharto mengatakan, pendayagunaan dana zakat itu diharapkan bisa membantu warga yang membutuhkan.

Selain itu, penyaluran honorarium bagi imam masjid dan guru ngaji maupun guru MDTA merupakan bentuk kepedulian dan kecintaan pimpinan daerah kepada para penggerak keagamaan di Kabupaten Indramayu. ‘’Semoga ini menjadi penyemangat bagi para guru madrasah dalam mendidik anak-anak dalam belajar agama,’’ kata Budi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement