REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan potensi tol fungsional yang dapat dimanfaatkan untuk mudik Lebaran di Pulau Sumatra sepanjang 134,67 km. Pemerintah juga telah memastikan kesiapan rest area untuk istirahat pemudik.
"Potensi untuk jalan tol fungsional yang bisa dimanfaatkan untuk mudik Lebaran Tahun 2024 sepanjang 134,67 km," ujar Basuki di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Adapun potensi jalan tol fungsional bagi mudik Lebaran di Sumatera tersebut, antara lain Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat Seksi 2 Kuala Tanjung – Indrapura D sepanjang 9,47 km dan Seksi 3-4 Tebing Tinggi - Sinaksak sepanjang 47,15 km. Kemudian Jalan Tol Bangkinang – Koto Kampar sepanjang 24,7 km, Tol Indrapura – Kisaran Seksi 2 Limapuluh – Kisaran sepanjang 32,15 km, dan Tol Kayuagung – Palembang – Betung Seksi 3 Musi Landas – Desa Sukamulya sepanjang 21,2 km.
Sedangkan Jalan Tol Trans Sumatera yang operasional untuk mudik Lebaran tahun ini sepanjang 884,5 km dengan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) di 38 TIP yang terdiri dari 22 TIP A, 7 TIP B, dan 9 TIP C.
Adapun penambahan ruas tol operasi sepanjang 146,3 km di Pulau Sumatera tahun 2023 hingga Januari 2024, yakni Tol Sigli - Banda Aceh Seksi 5&6 Blang Bintang - Kutobaru – Baitussalam sepanjang 12,7 Km, Tol Binjai - Langsa Seksi 2 Stabat - Kuala Bingai dan Seksi Stabat-Tanjung Pura Segmen Kuala BingaiTanjung Pura sepanjang 26,5 km.
Tol Simpang Indralaya - Muara Enim Seksi Indralaya – Prabumulih sepanjang 63,5 Km, Tol Indrapura - Kisaran Seksi 1 Indrapura - Lima Puluh sepanjang 15,1 Km, Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat Seksi 1 Tebing Tinggi - JC.Indrapura & Seksi 2 Segmen JC.Indrapura - SS Indrapura sepanjang 28 Km.
Basuki juga menyampaikan, untuk mudik Lebaran kali ini di lokasi rest area jalan tol telah disiapkan sebanyak 9.008 unit toilet, yang terdiri dari toilet eksisting sebanyak 6.175 unit dan toilet tambahan sebanyak 2.833 unit. Kemudian Posko Siaga Sapta Taruna tersebar di jaringan jalan nasional dan Tim Tanggap Bencana untuk mengantisipasi kondisi darurat pada titik-titik rawan bencana (banjir, genangan air, dan tanah longsor).