REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pep Guardiola membela Erling Haaland dan mengatakan kepada Roy Keane bahwa dia salah dengan menyebut striker pemecah rekor Manchester City itu sebagai “pemain Liga Dua”. Manajer City mempertanyakan alasan mantan pemain terkenal mencari nafkah dengan mengkritik rekan-rekan mereka saat ini, mengingat mereka tahu betapa sulitnya pekerjaan itu.
Guardiola mengeluarkan analisis yang berapi-api tentang penampilan Haaland dalam hasil imbang akhir pekan melawan Arsenal. Keane berkomentar meremehkan pemain Norwegia itu.
"Saya tidak setuju dengannya. Sama sekali tidak. Ini seperti saya mengatakan dia (Keane) adalah manajer liga kedua atau ketiga. Saya kira tidak demikian. Dia striker terbaik di dunia dan dia membantu kami memenangkan apa yang kami menangkan musim lalu dan alasan mengapa kami tidak menciptakan banyak peluang bukan karena Erling," kata Guardiola dikutip dari Telegraph, Rabu (3/4/2024).
Menurutnya masalahnya bukan karena Haaland, tapi justru karena Haaland tidak punya banyak pilihan di depan.
"Kami membutuhkan lebih banyak kehadiran di sepertiga akhir lapangan dengan lebih banyak pemain dan kami memainkan pertandingan yang luar biasa melawan Arsenal. Saya memeriksanya. Kami hanya kehilangan lebih banyak pemain di sepertiga akhir, mungkin karena kualitas dan keterampilan berbeda yang kami miliki, tapi Erling luar biasa," ujarnya.
Mengenai topik yang lebih luas mengenai mantan profesional yang berkarier dengan merendahkan upaya para pemain saat ini, Guardiola bahkan lebih keras lagi, menegaskan bahwa dia tidak akan pernah mengikuti jalan tersebut. "Saya terkejut itu datang dari mantan pemain. Dari jurnalis saya bisa maklum, karena mereka belum pernah ke lapangan tapi mantan pemainnya? Saya selalu terkejut," kata dia.
Guardiola mengibaratkan pekerjaan mereka sama seperti wasit yang pensiun kemudian selalu mengkritik wasit. Ia penasaran kenapa para pakar yang merupakan mantan pemain itu melakukan hal tersebut. Menurutnya salah satu masalah yang dihadapi para pemain saat ini adalah mereka, para mantan pemain yang menjadi pundit.
"Mereka (pemain saat ini) harus melakukannya, itu tugas mereka, terima saja. Jika Anda tidak bisa menerimanya sebagai pesepak bola, Anda harus mengabdikan diri pada pekerjaan lain, seperti membaca buku. Ketika Anda sering berada di depan umum, Anda harus menerimanya," tegasnya.