Jajang menjelaskan, menyiapkan atau memakanan makanan yang mewah pada hari perayaan Idul Fitri juga diperbolehkan. Namun, yang harus diperhatikan yaitu porsi makanannya sehingga tidak berlebihan dan menjadi dampak negatif bagi kesehatan.
Selain itu, Jajang juga melihat budaya hari raya Idul Fitri setiap tahun berbeda-beda. Mulai dari tren baju, macam-macam gaya masakan, makanan, dan lain-lain.
Sebagai umat Muslim, penting untuk menyadari bahwa tradisi baju baru dan makanan mewah dapat digabungkan dengan kesadaran sosial dan kepedulian terhadap sesama. Misalnya, kita dapat memilih untuk memberikan sebagian dari pengeluaran untuk baju baru kepada mereka yang membutuhkan, atau berbagi hidangan makanan dengan orang-orang yang kurang beruntung.
Dengan demikian, tradisi tersebut tidak hanya menjadi ekspresi kegembiraan pribadi, tetapi juga menjadi wujud kasih sayang dan kepedulian kepada sesama.