REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Aparat kepolisian menilai kawasan Jakarta Pusat menjadi tempat favorit remaja untuk melakukan konvoi kendaraan. Tak jarang, konvoi kendaraan itu berujung pada aksi tawuran.
Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, jalur yang biasa dilewati para remaja untuk konvoi adalah kawasan Sudirman-Thamrin. Biasanya, para remaja konvoi sambil mengisi waktu menunggu berbuka puasa atau ngabuburit.
"Tetapi perjalanan mereka menuju ke wilayah Jakarta Pusat itu yang kami khawatirkan," kata dia di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Karena itu, dalam beberapa hari terakhir, Polres Jakarta Pusat rutin menggelar operasi untuk mencegah konvoi. Sebab, konvoi kendaraan itu berpotensi berujung pada aksi tawuran.
Menurut Susatyo, konvoi kendaraan menjadi rawan ketika para pesertanya telah membawa bendera yang menunjukkan identitas kelompok mereka. Pasalnya, ketika sebuah kelompok telah membawa identitas mereka, berpotensi timbul gesekan dengan kelompok lainnya.
"Misalkan dia ketemu di tengah jalan, mungkin tengah jalan mereka akan ribut seperti yang kemaren viral di daerah Salemba. Nah itu semua simbol ketemu simbol, akhirnya mereka tawuran," kata dia.
Karena itu, polisi melakukan upaya preventif untuk mencegah terjadinya konvoi yang berujung aksi tawuran. Sebab, aksi tawuran juga berpotensi menimbulkan korban jiwa.
"Kami mencoba secara proaktif untuk mencegah agar anak-anak ini tidak menjadi korban," kata dia.
Diketahui, terdapat 170 orang yang terjaring operasi yang dilakukan Polres Metro Jakarta Pusat dalam beberapa hari terakhir. Seratusan orang itu ditangkap karena diduga hendak konvoi kendaraan dengan membawa bendera dan petasan.