REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dengan jarak jauh lebih baik menggunakan transportasi umum, seperti pesawat atau kereta alih-alih kendaraan pribadi. Memakai kendaraan umum untuk mudik memiliki keuntungan tersendiri.
Dokter spesialis penyakit dalam dr. RA Adaninggar merekomendasikan hal tersebut karena pemudik lebih leluasa beristirahat. Menurut dokter yang akrab disapa Nings itu, menyetir kendaraan pribadi lebih rentan membuat pemudik kelelahan dan mudah merasa marah.
"Nanti kalau udah capek, bawaannya jadi marah-marah ya. Udah gitu kalau marah-marah bawaannya juga capek, pusing, ngantuk ya. Malah bahaya kan kalau misalnya nyetir dalam kondisi seperti itu misalnya," kata dr Nings dalam siniar "Do & Don’t Biar Mudik Kamu Tetap Sehat" yang disiarkan Kementerian Kesehatan yang disimak di Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Dokter Nings menjelaskan bahwa kesehatan mental merupakan salah satu yang perlu dipersiapkan saat mudik, terutama pada saat terjadi macet. Menurutnya, mudikdengan transportasi umum memudahkan keluarga untuk mengalihkan stres akibat macet dengan kegiatan atau obrolan yang positif.
Tentunya, semua orang punya pertimbangan tersendiri dalam pilihan transportasi saat mudik, dan semua ada baik dan buruknya. Dokter Nings menyebut bahwa transportasi pribadi memberikan fleksibilitas, contohnya dalam hal waktu pergi atau berhenti di tempat peristirahatan.
Selain itu, lanjut dr Nings, biaya untuk mudik sekeluarga menggunakan transportasi pribadi, contohnya untuk bensin, lebih kecil dibandingkan tiket transportasi umum untuk sekeluarga.
Bersiap mudik...