REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pihak kepolisian menyebutkan jalur mudik di wilayah Gentong jalur nasional dan Salawu jalur alternatif Garut-Tasikmalaya di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, rawan bencana tanah longsor. Sehingga, jalur ini menjadi perhatian prioritas untuk diantisipasi dengan menyiapkan personel dan alat berat.
"Untuk titik-titik potensi sudah kami identifikasi kerawanan longsor, rawan bencana, rawan macet," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono usai Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2024 di Markas Polres Tasikmalaya Kota, Rabu (3/4/2024).
Ia menuturkan, wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota di antaranya meliputi jalur nasional wilayah utara Kabupaten Tasikmalaya yakni kawasan Gentong di Kecamatan Kadipaten yang berbatasan dengan Kabupaten Garut. Jalur Gentong, kata dia, berdasarkan pemetaan wilayah jalur mudik merupakan kawasan rawan bencana tanah longsor, sehingga pihaknya menyiagakan pos pengamanan, personel gabungan, dan alat berat dari pemerintah daerah untuk siap siaga melakukan penanganan apabila terjadi longsor.
"Kami telah mem-plotting personel gabungan itu sudah dengan potensi kerawanan, khusus di Gentong potensi longsor, kita bekerja sama dengan pemerintah daerah PUPR akan menyiapkan alat berat," katanya.
Terpisah, di wilayah hukum Polres Tasikmalaya yakni kawasan Salawu yang merupakan jalur alternatif menghubungkan Kabupaten Garut-Singaparna, Tasikmalaya tercatat sebagai kawasan rawan longsor karena terdapat tebing dan jurang. Rawan bahaya longsor di jalur Salawu itu dibenarkan KBO Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Ipda Indra Firmansyah yang selama ini menjadi perhatian khusus kepolisian dan pemerintah daerah untuk mewaspadai dan mengantisipasinya, salah satunya dengan menyiapkan alat berat.
Ia mengimbau masyarakat, terutama pengendara agar selalu waspada saat melewati jalur alternatif Garut-Tasikmalaya yang memiliki potensi longsor saat musim hujan.
"Kami terus melakukan sosialisasi untuk keselamatan pengendara yang melintasi jalur Salawu," katanya.
Ia menyampaikan selain imbauan, juga sudah dilakukan pemasangan rambu-rambu agar pengendara dapat mengetahui kawasan rawan bencana longsor di sepanjang jalur itu. Apabila turun hujan dengan intensitas tinggi, kata dia, sebaiknya berhenti dulu di tempat aman sebelum melewati jalur rawan longsor untuk menghindari potensi bahaya, setelah hujan reda maka perjalanan bisa dilanjutkan.
"Mudah-mudahan tidak terjadi bencana, sehingga arus mudik dan balik berjalan lancar," katanya.