REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Kristomei Sianturi mengungkapkan, investigasi penyebab terjadinya ledakan di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) malam WIB, masih berlangsung.
"Sampai saat ini investigasi masih berjalan, tim investigasi sudah dibentuk oleh Pomdam Jaya, Pangdam Jaya dalam hal ini, meliputi di situ ada peralatan Kodam Jaya, Zeni, Staf Logistik, Staf Intelijen," kata Kristomei saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2024).
Baca: Penampakan Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya yang Meledak
Dia mengatakan sampai saat ini investigasi masih berlangsung. Tim juga masih bekerja di lapangan. "Kita tunggu (hasil) investigasinya seperti apa," ucap Kristomei.
Menurut dia, Mabesad masih menerima laporan dari warga yang rumahnya terdampak ledakan tersebut. "Ada 44 rumah dan itu sudah diperbaiki semuanya oleh Kodim (Kabupaten Bogor) dan hari ini kita sudah mulai ada trauma healing kepada anak-anak kepada masyarakat yang ada di sekitar gudang," ujar Kristomei.
Ketika ditanyakan adalah unsur kelalaian soal penyebab ledakan yang terjadi, Kristomei menyarahkan kepada tim investigasi yang nantinya menyampaikan ke publik. "Sementara belum ada, kita masih terus bekerja. Artinya nanti biar kesimpulan itu dari tim investigasi yang menyampaikannya," katanya.
Baca: Citra Satelit Ungkap Permukiman Mendekat ke Gudmurah Kodam Jaya
Kristomei juga menyebutkan sterilisasi di sekitar lokasi ledakan sampai saat ini masih terus dilakukan. "Tidak menutup kemungkinan masih ada proyektil, masih ada benda lain yang terbang akibat ledakan gudang di situ. Kalau masyarakat ada yang masih melaporkan itu segera kita tindak lanjuti," kata Kristomei.
Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Zeni TNI AD terus menyisir kawasan permukiman untuk memastikan tidak ada lagi bahan peledak yang tergeletak imbas ledakan Gudmurah Kodam Jaya. Dengan begitu, nantinya wilayah permukiman dinyatakan aman.
Sedangkan Kapuspen TNI Mayjen R Nugraha Gumilar menyampaikan, tim Jihandak Zeni TNI AD telah menyisir kawasan dalam radius dua kilometer. Hanya saja, di lokasi ledakan, ada permukiman yang berjarak ratusan meter dari Gudmurah Kodam Jaya. Hal itu jelas perlu dievaluasi.
Baca: Mengenal Pangdam Jaya Mayjen M Hasan, Eks Pengawal Jokowi
"Radiusnya kemarin baru sampai dua kilometer, nanti akan bertambah sampai tiga atau empat kilometer, untuk amannya, karena kalau lihat aturan, gudang itu jarak amannya dari penduduk, sekitar 500 meter sampai satu kilometer. Itu jarak aman," kata Nugraha di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2024).