REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Terjadi pembeli berbondong-bondong ke pasar lokal, mal dan supermarket di seluruh Turki menjelang salah satu hari libur terbesar dalam kalender Islam. Ramadhan Bayram atau Idul Fitri, biasanya memicu lonjakan belanja yang memberikan dorongan segar ke dalam perekonomian.
Dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia, liburan tiga hari ini akan dimulai pada Rabu hingga Jumat. Namun Turki memperpanjang hari libur tersebut menjadi sembilan hari, dari 6 April hingga 14 April 2024.
Liburan ini meningkatkan belanja konsumen, baik secara langsung maupun melalui platform online dan mendorong pergerakan besar-besaran di seluruh negeri ketika jutaan orang berangkat menuju kampung halaman atau resor liburan mereka.
Rumah tangga dilanda inflasi yang tinggi, yang mencapai 68,5 persen di bulan Maret. Namun para pedagang masih optimis dengan belanja besar-besaran yang menyertai hari raya tersebut.
Bisnis ritel biasanya mengalami peningkatan yang signifikan karena konsumen sangat antusias memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli makanan, hadiah, dan pakaian.
Salah satu sektor yang penuh optimisme adalah e-commerce, yang mengantisipasi penjualan senilai antara 200 Miliar Lira Turki (TL) dan 300 miliar TL (setara 6,24 miliar Dolar AS dan 9,35 miliar Dolar AS) pada musim perayaan ini, menurut Hakan Cevikoglu, kepala Asosiasi Operator Perdagangan Elektronik (ETID).
Cevikoglu menyoroti tren belanja bayram yang berkelanjutan melalui saluran e-commerce. Ia menekankan pergeseran kebiasaan belanja konsumen ke platform online yang ditambah dengan kampanye promosi, menunjukkan ekspektasi akan pentingnya e-commerce dalam lanskap belanja Idul Fitri tahun ini.
“Secara khusus, kami mengamati peningkatan belanja sebesar 30 persen, didorong oleh kampanye yang dilakukan oleh merek dan pasar khusus untuk Idul Fitri. Barang-barang seperti bahan-bahan manis, coklat, permen, kopi, pakaian, dan alas kaki merupakan beberapa produk yang paling disukai,” kata Cevikoglu, dilansir dari laman Daily Sabah, Senin (8/4/2024)
Selain itu, karena libur Idul Fitri, Cevikoglu mengatakan masyarakat cenderung bepergian ke luar kota, yang mengakibatkan peningkatan penelusuran online untuk ban musim panas. Sehingga berkontribusi terhadap lonjakan segmen ini dibandingkan periode biasa.
"Demikian pula, ada lonjakan signifikan dalam pemesanan pesawat. Dengan diskon berkisar antara 25 persen sampai 30 persen di semua kategori produk selama periode Ramadhan Bayram, kami mengantisipasi penjualan senilai 200 miliar TL hingga 300 miliar TL," jelas Cevikoglu.
Kegembiraan berbelanja menjelang liburan telah dimulai di lingkungan Eminonu dan Mahmutpasa di Istanbul, yang merupakan rumah bagi pusat-pusat tradisional seperti Grand Bazaar dan Spice Bazaar.
Kios-kios yang dihias dengan manisan, makanan khas Turki, kacang-kacangan, dan coklat telah menarik pelanggan. Sementara Mahmutpasa dan sekitarnya mengalami lonjakan pembelian pakaian dan kebutuhan pokok lainnya.
Necip Ozturk mengaitkan preferensi mereka terhadap Eminonu dengan harga yang wajar. “Kami dapat menemukan semua yang kami butuhkan di sini. Itu sebabnya kami lebih memilihnya,” kata Oztur kepada Anadolu Agency (AA).
Berbicara tentang suasananya, Gazi Bakis, seorang pedagang lokal, mengungkapkan kepuasannya atas hiruk pikuk yang sedang berlangsung.
"Luar biasa, di mana-mana ramai. Dengan libur sembilan hari, beberapa orang pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga. Tapi Istanbul ramai dan Eminonu ramai. Syukurlah, bisnis kami berjalan sangat baik," kata Bakis.
Meskipun menyadari bahwa arus yang datang saat ini tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya, Hasan Akbulut, pedagang lainnya, mengantisipasi lonjakan aktivitas. Dia mencatat bahwa sebagian besar pelanggan terutama membeli kelezatan Turki untuk acara perayaan.
Di ibu kota, Ankara, kegembiraan berbelanja saat Idul Fitri telah menyebabkan mal dan jalanan menjadi padat. Ketika antrean kendaraan yang panjang menyumbat persimpangan jalan yang sibuk, polisi lalu lintas kadang-kadang mengeluarkan peringatan di daerah yang mengalami lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki yang padat.
Menjelang liburan, sebagian warga memilih berbelanja di supermarket, sementara sebagian lainnya berbondong-bondong ke pasar lokal untuk membeli kebutuhan dapur. Persiapan akhir menjelang Idul Fitri sebagian besar berkisar pada pembelian permen dan cokelat, yang mencerminkan semangat kemeriahan yang menyelimuti ibu kota.