REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkedip tidak hanya sekedar membasahi mata. Sebuah studi baru menunjukkan berkedip juga membantu penglihatan.
Dilansir Sciencealert, Jumat (12/4/2024), ini adalah upaya terbaru dalam serangkaian penelitian yang mencoba menentukan dengan tepat manfaat berkedip, karena kita melakukannya lebih sering daripada yang diperlukan untuk melumasi mata.
“Kami menunjukkan bahwa berkedip meningkatkan kekuatan stimulasi retina dan efek ini secara signifikan meningkatkan visibilitas meskipun ada waktu yang terbuang karena terpapar pemandangan eksternal,” tulis ahli saraf University of Rochester, New York, Bin Yang, dan rekannya dalam makalah yang diterbitkan.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa berkedip menyegarkan perhatian kita, membantu pengenalan objek, dan memotong aliran informasi visual dan pendengaran yang tidak ada habisnya menjadi beberapa bagian untuk diproses.
Namun, kita juga kehilangan penglihatan dalam pemadaman singkat selama 300 milidetik setiap kali kita berkedip, meskipun kita tidak menyadarinya. Anda mungkin memperkirakan gangguan seperti itu akan memotong aktivitas neuron yang responsif terhadap masukan visual, tetapi mungkin tidak dalam cara yang positif.
Yang mengejutkan, sebuah penelitian pada 2016 menunjukkan bahwa meskipun aktivitas saraf menurun saat kelopak mata tertutup, aktivitas tersebut kembali ke tingkat yang lebih tinggi segera setelah berkedip, yang dianggap dapat meningkatkan penglihatan.
Menindaklanjuti temuan-temuan tersebut, Yang dan rekannya menggunakan pelacakan mata resolusi tinggi dalam penelitian baru ini untuk menyelidiki bagaimana berkedip memengaruhi penglihatan pada 12 orang yang melihat gambar dengan kontras berbeda-beda di layar.
Karena kedua mata berkedip bersamaan, hanya satu mata yang dilacak pada setiap orang, dan intensitas cahaya, atau pencahayaan, dari masukan visual peserta juga dicatat. Dibandingkan dengan periode ketika partisipan terpaku pada layar, para peneliti menemukan bahwa kedipan mata meningkatkan kekuatan sinyal input visual dengan memodulasi intensitas cahaya yang jatuh pada retina.
Peningkatan visual ini terlihat ketika peserta diinstruksikan untuk berkedip dan melakukannya secara refleks. Tidak seperti penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa hanya kedipan nyata yang meningkatkan perhatian, bukan kedipan simulasi, perubahan luminositas yang meniru kedipan juga meningkatkan penglihatan untuk sementara.
“Daripada mengganggu pemrosesan visual seperti yang diasumsikan secara umum, kedipan mata justru meningkatkan sensitivitas,” Yang dan rekan-rekannya melaporkan.
Terlebih lagi, para peneliti menemukan bahwa kedipan membantu memformat ulang informasi visual, mirip dengan bagaimana gerakan mata lainnya yang tidak kita sadari (saccades super cepat dan penyimpangan-penyimpangan mata) membentuk penglihatan dengan menambahkan penanda spasial dan ‘tanda waktu’ pada video yang merupakan penglihatan kita.
Mengingat kita menghabiskan sekitar 10 persen waktu bangun kita dengan mata tertutup karena berkedip, sungguh melegakan mengetahui bahwa setidaknya itu untuk alasan yang baik. Studi ini telah dipublikasikan di PNAS