REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman menyarankan masyarakat untuk menunda perjalanan apabila terdapat potensi cuaca ekstrem selama arus balik Idul Fitri 1445 Hijriah. BMKG mengimbau masyarakat tetap memantau kondisi cuaca sebelum berkendara.
"Misalkan ada potensi curah hujan yang tinggi atau ekstrem di daerah dataran tinggi atau yang melewati perbukitan dan pegunungan, hendaknya pemudik sudah bisa mengambil langkah antisipasi," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan di Padang, Ahad (14/4/2024).
Desindra juga mengingatkan masyarakat terkait sejumlah ruas jalan di Provinsi Sumatra Barat yang dilewati sungai dan berhulu dari Gunung Marapi. Sebab, jika curah hujan tinggi maka berpotensi terjadi lahar dingin.
Pada kesempatan itu, BMKG juga mengimbau masyarakat terutama calon pemudik untuk terus memantau perkembangan informasi terkait cuaca dan iklim dari instansi tersebut. BMKG sendiri telah menyiapkan berbagai informasi kepada masyarakat lewat sejumlah kanal media sosial hingga laman resmi (website) BMKG Stasiun Kelas II Minangkabau.
"Kami menyarankan masyarakat menginstal aplikasi Info BMKG. Sebab, ketika ada peringatan dini maka akan langsung muncul pemberitahuan," ujarnya.
Ia mengatakan penyiapan informasi terkait perkembangan iklim, cuaca dan lain sebagainya merupakan langkah BMKG agar pemudik mengetahui dengan cepat sebelum melakukan perjalanan.
Sementara itu, mengutip laporan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur memperkirakan kondisi cuaca di wilayah perairan berawan hingga hujan ringan. Prakiraan itu berlaku pada Minggu pukul 19.00 WIB hingga Senin (15/4/2024) pukul 07.00 WIB.
Masih dalam laporan yang sama, untuk kondisi angin secara umum didominasi arah angin barat laut-utara dengan kecepatan 1 hingga 17 knots. Kemudian ketinggian gelombang laut diperkirakan masih kategori rendah sampai dengan sedang.