Ahad 21 Apr 2024 22:35 WIB

Palestina: Bantuan Militer AS ke Israel Sama dengan Bunuh Ribuan Warga Palestina

Bantuan AS dinilai eskalasi sekaligus agresi berbahaya bagi rakyat Palestina.

Seorang gadis dengan tandu dilarikan ke Rumah Sakit Kuwait akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, 19 April 2024.
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Seorang gadis dengan tandu dilarikan ke Rumah Sakit Kuwait akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, 19 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Juru bicara Presiden Palestina Nabil Abu Rudeineh, Sabtu (20/4/2024), mengatakan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat AS atas rancangan undang-undang bantuan militer senilai 26 miliar dolar AS (setara Rp 421 triliun) kepada Israel sama dengan membunuh ribuan warga Palestina di Gaza, yang terbaru terjadi di Kota Tulkarm, Tepi Barat.

Abu Rudeineh menekankan bantuan keamanan AS (kepada Israel) merupakan eskalasi sekaligus agresi yang berbahaya bagi rakyat Palestina. "Sehingga memberi Israel lampu hijau untuk memperluas cakupan perang hingga melibatkan seluruh negara di kawasan,” katanya.

Baca Juga

Jubir Presiden Mahmoud Abbas itu menekankan stabilitas di Palestina menjadi satu-satunya pintu gerbang menuju stabilitas di kawasan dan dunia. Abu Rudeineh mengecam paket bantuan yang disetujui DPR AS yang mendukung Israel, mempertanyakan kredibilitas AS dalam mencapai keamanan dan stabilitas di Timur Tengah melalui dukungan terhadap pemerintah sayap kanan Israel yang terus menggempur Gaza.

Serangan Israel di Gaza memasuki hari ke-197. Abu Rudeineh menyebutkan bahwa Israel terus melakukan agresinya di Tulkarm selama tiga hari berturut-turut.

Akibatnya, 13 warga negara tewas dan infrastruktur hancur lebur menyusul aksi serupa di Kota Jenin. Dia juga menegaskan bahwa AS tetap mendukung pemerintah sayap kanan, yang mendukung serangan penjajah di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, dan berhenti mendukung UNRWA yang membantu pengungsi Palestina.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement