Senin 22 Apr 2024 19:19 WIB

Soal Pertemuan Prabowo dengan Megawati, TKN: Sedang Mencocokkan Waktu  

Prabowo mendorong rekonsiliasi terhadap pihak-pihak yang sebelumnya berseberangan.

Rep: Bayu Adji/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani
Foto: Republiika/Febryan A
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran langsung menggelar konferensi pers usai Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan sengketa pemilihan presiden (pilpres) 2024, Senin (22/4/2024). Dalam konferensi pers itu, TKN menyatakan akan melakukan upaya rekonsiliasi dengan berbagai pihak. 

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Ahmad Muzani mengatakan, pihaknya selalu berupaya untuk melakukan rekonsiliasi dengan berbagai pihak. Hal itu dilakukan tak lain untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik ke depannya. 

Baca Juga

"Pak Prabowo akan selalu berpikir positif dan ke depan bagi bangsa Indonesia. Karena itu, upaya rekonsiliasi yang akan dilakukan tidak akan berhenti dan akan terus dilakukan," kata dia saat konferensi pers di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin.

Ia menyatakan, upaya rekonsiliasi akan dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk dengan pimpinan partai politik ataupun para tokoh yang menjadi simbol persatuan bangsa. Bahkan, Prabowo disebut sudah mulai mengutus orang untuk menemui beberapa tokoh. Selain itu, Prabowo secara pribadi juga melakukan upaya serupa.  

Ihwal kemungkinan pertemuan Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri, Muzani mengaku saat ini pihaknya masih mengatur waktu yang tepat. Ia berharap pertemuan kedua tokoh itu dapat berlangsung dalam waktu dekat. 

"Sekarang sedang mulai dicocokkan waktu-waktunya, dan mudah-mudahan agenda ini tidak terlalu lama lagi akan disampaikan ke hadapan publik," ujar dia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement